KENDARINEWS.COM — Kecurangan, dalam segala bentuknya, telah menjadi bagian tak terhindarkan dari perilaku manusia. Namun demikian, tidak semua kebohongan memiliki proporsi yang sama. Beberapa orang mungkin cenderung melakukan kebohongan kecil, sering kali bertujuan untuk melindungi perasaan orang lain.
Dari sudut pandang psikologi, kebohongan dapat terdeteksi melalui berbagai tanda yang tidak selalu begitu jelas. Beberapa isyarat yang mungkin menandakan kebohongan adalah ketidakjelasan dalam ucapan, kurangnya detail dalam menjelaskan suatu peristiwa, atau bahkan kebiasaan mengulang pertanyaan sebelum memberikan jawaban. Perilaku seperti memainkan rambut atau menempelkan jari ke bibir juga dapat menjadi petunjuk adanya kebohongan.
Kendarinews mengutip berdasarkan dari laman Very Well Mind, dikemukakan bahwa penelitian menunjukkan tanda-tanda yang mencurigakan tidak selalu terkait langsung dengan kebohongan.
Howard Ehrlichman, seorang psikolog yang telah lama mempelajari gerakan mata, menemukan bahwa gerakan mata tidak selalu menandakan kebohongan. Bahkan, ia berpendapat bahwa mengalihkan pandangan mungkin menunjukkan seseorang sedang memproses informasi atau mengakses memori jangka panjang.
