KENDARINEWS.COM—Lagi aksi kemanusiaan ditunjukkan seorang driver Ojek Online (Ojol) Dharmawansya. Aksinya viral usai mengantar jenazah bayi dari rumah sakit kota Makassar ke Kabupaten Pangkep ini menuai banyak simpati.
Pihak Rumah sakit pun bereaksi. Adalah Hasmayanti, Hukormas RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar mengatakan, Ambulans yang tersedia di rumah sakit peruntukannya hanya mengangkut pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain.
“Terkait pengangkutan jenazah rumah sakit bekerja sama dengan pihak ketiga,” ujar Hasma, akhir pekan kemarin (16/6)
Dikatakan Hasma, petugas sebenarnya menawarkan mobil jenazah mitra rumah sakit kepada pihak keluarga, namun mereka menyatakan tidak mampu.
“Pihak keluarga berharap agar jenazah bayi dapat segera dipulangkan mengingat kondisi yang jauh di pulau,” ucapnya.
Atas pertimbangan itu, kata Hasma, salah seorang petugas berinisiatif mencari ojol dan memberikan bantuan dengan uang pribadinya.
“Sekitar Pukul 10.15 Wita, jenazah bayi pun akhirnya dibawa oleh kakeknya dengan menggunakan layanan Ojol menuju Pangkep,” sebutnya.
Untuk diketahui, ibu dari jenazah bayi itu merupakan warga Pulau Sarappo Caddi, Kelurahan Mattiro Langi, Kecamatan Laikang Tupa’ Biring, Kabupaten Pangkep.
“Sehubungan dengan masalah yang terjadi, kami selaku pihak manajemen rumah sakit sangat menyayangkan kejadian tersebut,” tukasnya
Hasma bilang, pihaknya berkomitmen untuk membenahi dan memperbaiki kualitas pelayanannya agar dapat membantu pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali
Kami telah menghubungi pihak-pihak terkait dan berusaha mencari solusi terbaik untuk meluruskan kesalahpahaman,” imbuhnya.
“Kami memohon maaf, kami turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Driver Ojek Online (Ojol) Grab bernama Dharmawansya mendadak menjadi perbincangan setelah aksi heroiknya mengantar jenazah dari Kota Makassar ke Kabupaten Pangkep
Dharmawansya yang dikonfirmasi mengurai, bahwa saat itu dirinya sedang mengantar orderan ke RSUP Dr Tajuddin Chalid Makassar
“Setelah saya selesaikan orderan, saya keluar kemudian ada yang tahan saya,” kata Dharmawansya memulai ceritanya, Sabtu (15/6/2024).
Di situ, kata Dharmawansya, terdapat orang yang menanyakan kepada dirinya tentang tarif ojek ke Kabupaten Pangkep.
“Saya kira ini cuma penumpang. Terus saya bilang, kalau ke Pangkep itu agak jauh, saya tidak tau berapa ongkirnya,” lanjutnya.
Tambahnya, orang tersebut kemudian menjelaskan bahwa ada orang yang tidak mampu membayar biaya pengantaran mobil jenazah.
“Terus dia bilang orang tidak mampu itu di dalam kasian, saya mau bayarkan juga. Saya bertanya lagi, ini sebenarnya apa yang mau diantar. Dia bilang ada jenazah di dalam,” sebutnya.
“Saya bertanya kenapa tidak pakai ambulans, dia bilang mahal, dimintai Rp700-800 ribu,” sambungnya.
Merasa dirinya pernah pada posisi yang sama, Dharmawansya merasa iba dan menawarkan diri untuk mengantar jenazah yang masih bayi itu.
“Saya sudah iba di situ, saya ingat ponakan pernah dibonceng begitu juga. Jadi saya antarmi, seberapapun dia kasih, saya tidak minta. Sukarela,” Dharmawansya menuturkan.
Lebih lanjut dikatakan Dharmawansya, ia tulus memberikan bantuan kepada kakek yang ingin mengantarkan cucunya itu ke Pangkep.
“Saya cuma membantu sesama manusia. Sampai tadi jam setengah 12 di RS Umum beri pengarahan. (Dalam video) Itu kakeknya, yang meninggal ini anak bayi, karena sudah di kamar jenazah. Sudah terbungkus kain sarung,” tandasnya. (Fajar/kn)