Bonsai Kelapa Jadi Primadona Baru di Sultra

FOTO BERSAMA: Komunitas Bonsai Sulawesi Tenggara menunjukkan beberapa bonsai kelapa miliknya.

KENDARINEWS.COM—Seni membentuk tanaman kerdil atau bonsai dari tanaman kelapa semakin digemari di banyak daerah. Tak terkecuali di Sulawesi Tenggara. Bahkan sudah ada satu wadah khusus atau komunitas pencinta bonsai ini. Nama komunitasnya, Bonsai Kelapa Sultra (BKS), sekretariatnya di Jalan Laute I, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. Mereka ingin membuktikan tanaman hias ini memiliki prospek bagus kedepannya. Biasanya, semakin unik dan langka, semakin mahal nilai jual dari bonsai kelapa.

Ketua Bonsai Kelapa Sultra (BKS), Edy Siswanto mengatakan komunitasnya, secara resmi, sudah berdiri selama tiga tahun. Tepatnya sejak 4 April 2018. Komunitas ini ada dari pusat hingga daerah. Kalau di pusat, kata ia, bernama Bonsai Kelapa Indonesia (BKI). Kemudian Bonsai Kelapa Sultra (BKS), merupakan komunitas yang menjadi koordinator wilayah dari Bonsai Kelapa Indonesia tersebut.

“Angggota kami sejumlah seratus lebih, tersebar di seluruh wilayah yang ada di Sulawesi Tenggara dan pusatnya di Kota Kendari. Kalau jumlah anggota di Indonesia ada kurang lebih 9000 orang. Sementara itu, kita juga berencana, memperingati hari jadi yang ke tiga tahun BKS, kami akan menggelar semacam pameran Bonsai Kelapa disini (sekitar sekretariat),” ungkapnya.

Edy menuturkan, komunitas BKS terbentuk berawal dari keresahannya melihat banyaknya limbah kelapa berserakan di lingkungan sekitarnya. Dari keresahan itu, ia mengajak beberapa teman untuk berkreasi memanfaatkan limbah tersebut. Berangkat dari isengnya, siapa sangka menjadi hobi. Karena hobinya dilirik setiap orang yang melihat, ia bersama teman-temannya berkomunitas dan semakin ramai. Hingga saat ini.

“Mimpi besar kami makin banyak yang gabung. Utamanya anak muda kreatif yang ada di Sulawesi Tenggara, bonsai ini selain hobi bisa menghasilkan uang. Bayangkan harga paling rendah itu Rp 500 ribu rupiah dan paling tinggi itu bisa jutaan, dan yang banyak dicari itu bonsai kelapa minnion. Tidak ada ukuran harga tergantung uniknya. Dan kita sudah tembus pasar sampai luar Kendari, seperti Makassar dan Jawa,” ujarnya.

Aris yang menjabat Wakil Ketua 1 BKS mengungkapkan awalnya ia tertarik karena keunikannya. Menurutnya kalau selama ini tanaman kelapa ditanam di kebun yang tentunya memerlukan lahan yang luas, karena tanaman kelapa tersebut memiliki batang yang tinggi. Namun ternyata bisa di bonsai. Lalu bonsai kelapa ini bisa ditanam di pot.

“Budidaya bonsai kelapa dengan medium pot memberikan sensasi tersendiri. Menjadi hiburan dan seru bagi saya, karena semakin lama selalu ada ide “gila” yang saya coba tuangkan dalam berkreasi di kelapa ini. Mencari bahan baku pun tidak susah. Serta beberapa tanaman hias bonsai kelapa itu kadang ada yang memiliki batok. Sisi uniknya, kelapa bonsai memiliki ruas daun yang mengecil dan batang tidak terlalu tinggi,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan, Wakil ketua 2 Sudarno. Hobinya ini menjadi ruang ia menuangkan kreatifitas. Apa yang ada di hati dan pikiran ia tuangkan di Bonsai Kelapa ini. bahwa untuk membuat seni bonsai pohon kelapa membutuhkan kreatifitas dan imajinasi tinggi agar yang dihasilkan maksimal. Tidak heran bentuk bonsai kelapa yang ada di komunitas ini unik dan indah dipandang. Cocok untuk hiasan didalam maupun diluar ruangan. Untuk pemasaran, ia tak terlalu menargetkan penjualan dan lebih menekuninya karena hobi. (ndi)

Tinggalkan Balasan