Kendarinews.com – Di penghujung tahun 1950-an, pemerintah Indonesia mulai ngasih gelar kehormatan Pahlawan Nasional buat para tokoh kemerdekaan. Tujuannya biar kita nggak lupa sama jasa-jasa mereka yang udah ngorbanin hidup demi negara. Nah, kalau kamu penasaran siapa sosok pertama yang dikasih gelar ini, jawabannya adalah Abdoel Moeis!
Siapa Abdoel Moeis?
Dikutip dari historia.id, Abdoel Moeis Lahir di Solok pada 1886, Abdoel Moeis awalnya mau jadi dokter, tapi sayangnya mimpinya itu harus kandas karena sakit. Nggak patah semangat, Abdoel mulai terjun ke dunia jurnalistik. Mulai dari majalah Bintang Hindia sampai Preanger Bode, beliau aktif banget ngelawan ketidakadilan lewat tulisan. Akhirnya, dia mendirikan Kaum Muda, surat kabar yang kontennya cukup tajam dalam mengkritik pemerintah kolonial.
Nama Abdoel Moeis semakin dikenal di kalangan tokoh Islam, sampai akhirnya diajak gabung Sarekat Islam oleh HOS Tjokroaminoto. Di sini, Abdoel bareng Pak Tjokro dan Hadji Agoes Salim jadi Tiga Serangkai, trio penting di Sarekat Islam yang dikenal vokal ngelawan kolonialisme. Sayangnya, aksi-aksi beraninya bikin dia diincar sama Belanda.
Aktivis Sekaligus Sastrawan
Selain jadi aktivis, Abdoel Moeis juga punya karya sastra keren, salah satunya novel Salah Asuhan. Novel ini jadi sorotan karena ngebahas kondisi budaya Indonesia saat dijajah Belanda. Saking populernya, Salah Asuhan udah diterjemahin ke bahasa asing dan diadaptasi ke film tahun 1972! Beliau juga menulis karya lain seperti Pertemuan Jodoh dan Soerapati, serta menerjemahkan karya-karya asing kayak Tom Sawyer dan Don Quixote.
Perjuangan Terakhir dan Penghormatan
Setelah bertahun-tahun aktif melawan kolonial, Abdoel Moeis akhirnya memilih hidup tenang sebagai petani di Garut. Tapi, karya dan semangat juangnya nggak pernah padam. Setelah beliau wafat pada 1959, Presiden Sukarno secara anumerta ngasih gelar Pahlawan Nasional. Menurut kritikus sastra Maman Mahayana, gelar ini bukan cuma karena novel-novelnya, tapi lebih ke aktivitas politik dan dedikasinya yang luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan.
Jadi, kalau lihat nama Abdoel Moeis di buku sejarah atau sastranya, ingat ya, beliau adalah pahlawan yang punya kontribusi besar buat Indonesia, baik lewat tulisan, perlawanan, maupun karya sastra yang bikin kita nggak lupa sama perjuangan di masa lalu!(kn)