KENDARINEWS.COM–Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebar di berbagai aspek pemerintahan. Situasi ini menjadi kesempatan yang kompetitif bagi siapa saja termasuk alumni hijau hitam yang tergabung dalam Koorps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sultra untuk mempersembahkan ide, gagasan dan kerja yang berkualitas untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Pernyataan itu, disampaikan Koordinator Presidium KAHMI Sultra Ruksamin saat tampil di Podcast Kendari Pos, yang dipandu langsung Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddun, Selasa (12/9).
Ruksamin mengatakan, kontelasi KAHMI saat ini berada di semua golongan seluruh lapisan masyarakat. Di kancah perpolitikan pun kader HMI andil mewarnai diseluruh komponen jabatan politik. Ia mencontohkan anggota DPR RI juga didominasi oleh kader HMI. Termasuk di struktur Partai Politik baik PBB, PDIP, Golkar, Gerindra, PKS dan lainnya sangat banyak kader HMI juga termasuk di perpolitikan Sultra.
“Ini sebagai gambaran bahwa KAHMI Sultra juga senantiasa menyiapkan regenerasi dengan mempersiapkan bibit unggul dengan mendorong setiap KAHMI perwakilan di tingkat Kabupaten dan Kota se Sultra untuk melakukan basik training LK I, II maupun III,” kata Ruksamin.
Bupati Konawe Utara itu menjelaskan, KAHMI Sultra kaya akan kader dengan background politik berbeda. Misalnya ada Abdurrahman Shaleh selaku Ketua DPW PAN yang saat ini maju di DPR RI, lalu ada Muhammad Endang Ketua DPW Demokrat Sultra yang kini bertarung di DPR RI. Selanjutnya ada Abdul Rasyid Syawal maju di DPD RI, juga Zahrir Baitul anggota DPRD Muna dari Partai Hanura, kemudian Nur Arafah dan Nur Alim selaku akademisi Universitas Halu Oleo maupun kader lainnya yang masih banyak.
“Artinya berangkat dari perbedaan ideologi politik namun disatukan dalam bendera hijau hitam atau KAHMI Sultra,” jelasnya.
Ruksamin membeberkan modal seorang pemimpin yakni harus takut. Takut dalam artian pada diri sendiri, takut pada agama, takut kepada Allah Swt. Ketika takut kepada diri sendiri akan menjadi energi akan berbuat maksimal mempersembahkan dedikasi terbaik.
“Prinsip ini saya peroleh ketika Basic Training di HMI. Karena sudah tidak takut atau tidak ada ketakutan maka sangat berpotensi menyalahi aturan dalam menjalankan pemerintahan seperti korupsi dan lainnya,” tutur Ruksamin.
Sultra kaya akan potensi sumber daya alamnya yang dapat dikelola maksimal untuk kemakmuran masyarakatnya. Namun beberapa kendala dan masalah pun tak luput dari itu.
“Inilah menjadi tugas bersama dan komitmen kader HMI pasti senantiasa gelisah ketika menyaksikan berbagai masalah tersebut tak kunjung diselesaikan. Ke depan, jika diberi amanah yang lebih besar dari saat ini, atas izin ridha Allah saya siap memperjuangkan aspirasi masyarakat agar lebih sejahtera dan berdaya saing,” tandas Ruksamin.
Sementara itu, Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin mengatakan, Sultra patut berbangga melalui HMI banyak melahirkan kader-kader unggul yang kini mewarnai pemerintahan. Termasuk para politisi Sultra didominasi kader-kader HMI.
“Fenomena ini menunjukan bahwa organisasi HMI adalah aset bangsa yang mesti dijaga kelestariannya. Kontribusi mereka begitu jelas bagi pembangunan dan kemajuan negeri ini termasuk Sultra,” kata Irwan Zainuddin. (ali/kn)