Putra Muna Bidik Kursi Wali Kota Kendari 

KENDARINEWS.COM—Perebutan tahta tertinggi di pemerintahan Kota Kendari bakal sengit. Setelah politisi lama seperti Aksan Jaya Putra, Abdul Razak, maupun Ishak Ismail kini muncul nama baru yang bakal ikut berkompetisi pada Pemilihan Wali Kota Kendari pada 27 November 2024.

Dia adalah putra daerah Kabupaten Muna, Tri Febrianto Damu S.Hut atau akrab disapa Bang Buyung. 

Tri Febrianto menghebohkan warga metro dengan tagline Korea-Korea dari Kendari yang terpampang pada papan reklame di setiap jalan protokol Kendari. 

Usut punya usut, Tri Febrianto punya misi untuk mengabdi bagi ibu Kota Sulawesi Tenggara yang dihuni penduduk 364.220 ini. Dengan membawa misi perubahan tata kelola kota dan stimulus peran dan kesejahteraan pemuda dan masyarakag secara umum, putra asli Muna kelahiran Raha 19 Februari 1989 ini siap bertarung di Pilwali Kendari periode 2024-2029. 

“Saya siap mengabdi bagi Kota Kendari. Saya tumbuh dan besar di Kota ini,” kata Tri Febrianto Damu, Kamis (4/4/2024). 

Menurut pria lulusan SMA 1 Kendari ini, Kota Kendari sebagai kota jasa belum tertata dengan baik terutama pada sektor infrastruktur, lingkungan sosial, pendidikan, dan lainnya. Padahal, Kota Kendari yang berada di tengah-tengah industri pertambangan, perkebunan, juga sebagai Ibu Kota Sultra, memiliki posisi strategis dan berpotensi bagi pengembangan pusag perekonomian di Bumi Anoa.

“Kita dihimpit oleh beberapa Kabupaten penghasil nikel, emas, kelapa sawit, jagung, dan lainnya. Namun potensi tersebut tidak optimal dimanfaatkan untuk menggenjot perekonomian daerah. Harus ada, ada terobosan radikal, inovatif berbasis hilirisasi berbagai perekonomian yang ada untuk kesejahteran masyarakat,” ujar alumni SMP Negeri 2 Kendari. 

Salah satu masalah krusial yang kerap dikeluhkan warga Kendari, kata dia, menyangkut masalah banjir. Tidak adanya blue print perencanaan pembangunan atau tata kelola kota yang baik, terukur, ramah lingkungan, menyebabkan kota ini menjadi langganan banjir ketika hujan turun. Drainase yang tidak teratur, pendangkalan teluk Kendari yang didiamkan, hingga penebangan hutan secara sembarangan, menjadi salah satu penyebab vital Kota Kendari dilanda banjir. 

“Banjir menjadikan perekonomian lumpuh. Tidak boleh dianggap remeh tanpa pergerakan sigap menghadirkan solusi jitu. Seluruh stakeholder harus sinergi mengentaskan segera masalah ini. Persoalan ini menjadi komitmen utama saya jika dipercaya menjadi wali Kota Kendari,” beber alumni Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.  

Akulturasi para pemuda dengan berbagai peran atau keterampilan masing-masing, juga menjadi perhatian serius Tri Febrianto Damu. Menurutnya, para pemuda saat ini belum diberikan wadah atau ruang yang cukup untuk berkembang pada sektor ekonomi. Padahal, potensi pemuda begitu besar, dan bagian penting dalam pembangunan daerah. 

“Nah, saya punya ide ke depan mengumpulkan para pemuda Kota Kendari,agar bersama-sama membangun daerah. Setiap pemuda akan distimulus keterampilannya yang bernilai ekonomi, selanjutnya diberi peran di setiap program pemerintah,” ujar Wakil Ketua Kadin Sultra ini. 

Mengenai Korea-Korea Kendari yang ia jadikan narasi di setiap baliho, mengandung makna perjuangan dari bawah hingga mencapai kesuksesan. Ide narasi tersebut terinspirasi dari petuah politisi senior PDIP Bambang Pacul yang mengatakan bahwa arti korea-korea adalah mereka yang berjuang tak kenal lelah dari kelas bawah. Dengan modal semangat, keberanian, pantang menyerah bahkan nekad dalam menghadapi berbagai tangangan, untuk mencapai kesuksesan.

“Jadi korea-korea ini juga menggambarkan perjuangan saya yang merintis karir dari bawah hingga jadi seperti saat ini. Berbagai pengalaman itu, menjadi kekuatan dan motivasi besar untuk melakukan perubahan gemilang di Kota Kendari. Rakyat sejahtera, Kota Kendari maju,” pungkas Ketua Bidang UMKM, Koperasi, dan Kewirausahaan BPP HIPMi. (ali/kn)

Tinggalkan Balasan