Rekrutmen Tenaga Kerja di PT Vale Indonesia Dinilai Tidak Transparan

KENDARINEWS.COM– Komisi III DPRD Kolaka menggelar rapat dengar pendapat (RDP) di Aula DPRD Kolaka, Selasa (14/5). Dalam RDP tersebut salah satu poin yang menjadi pembahasan adalah perekrutan tenaga kerja yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia bersama mitranya.

Ketua Komisi III DPRD Kolaka, Ajib Madjid yang memimpin RDP tersebut mengungkapkan, RDP kali ini merupakan tindaklanjut dari aksi yang dilakukan oleh Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Cabang Kolaka pada peringatan hari buruh, 1 Mei lalu. Dimana salah satu tuntutannya yaitu secara khusus mendesak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka melakukan pengawasan pada PT Vale Indonesia terkait perekrutan tenaga kerja.

“Kami juga mendengar informasi bahwa tenaga kerja di PT Vale itu sama sekali tidak punya pegangan, semacam kontrak. Olehnya itu melalui RDP ini kami berharap pihak PT Vale bisa memberi penjelasan terkait persoalan tenaga kerja ini,” pinta Ajib.

Perwakilan KSBSI Cabang Kolaka, Berti menilai bahwa PT Vale tidak transparan dalam melakukan perekrutan tenaga kerja. Dimana hasil dari proses rekrutmen tidak diketahui.

“Perekrutan tenaga kerja yang dilakukan PT Vale hasilnya tidak ditahu. Jadi kasihan para pencari kerja. Mereka sudah bersemangat untuk bisa mendaftarkan diri dan itu mengeluarkan tenaga dan materi, tapi perusahaan bersikap acuh tak acuh,” kesalnya.

Pada kesempatan itu, Berti juga meminta PT Vale dan mitranya untuk melaporkan tenaga kerja yang ada di perusahaan masing-masing, termasuk jumlah tenaga kerja lokal yang dipekerjakan. “Yang dilaporkan PT Vale itu ada 631 tenaga kerja, padahal hanya 53 orang. Sedangkan tenaga kerja lainnya itu ternyata hanya bekerja di perusahaan mitranya,” bebernya.

Sementara itu, Perwakilan PT Vale Indonesia, Hasmir yang hadir dalam RDP tersebut menegaskan bahwa pihaknya bersama mitranya transparan dalam melakukan rekrutmen. Ia juga mengatakan bahwa dalam perekrutan karyawan pihaknya bersama mitranya mengutamakan tenaga kerja lokal.

“Dalam melakukan pemberian kontrak kerja dengan subkontraktor itu melalui tender. Vale itu kontraktor.  Jadi kami mengatakan kontraktor kita itu subkontraktor. Kami berupaya dalam tender itu untuk mengutamakan tenaga kerja lokal. Kalau tidak ada lokal yang memenuhi persyaratan baru cari diluar, dan itu ada dalam poin tender tersebut,” jelas Hasmir.

Dengan demikian, Ia juga memastikan bahwa tenaga kerja yang bekerja di PT Vale dan mitranya sebagian besar adalah warga Kabupaten Kolaka. “Alhamdullilah saat ini ada 900 orang lebih tenaga kerja dan dari jumlah tersebut 72 persen itu adalah warga Kabupaten Kolaka, sisanya adalah warga kabupaten lain yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara,” pungkasnya. (fad)

Tinggalkan Balasan