KENDARINEWS.COM—Peran mahasiswa dalam keterbukaan informasi publik sangat penting adanya. Atas dasar itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (Fisip UHO) melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Komisi Informasi (KI) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan kuliah umum KI Goes To Campus yang dipandu langsung oleh Ketua Program Studi (Prodi) Jurnalistik Marsia Sumule G, S.Sos., M.I.Kom.
Dekan Fisip UHO, Prof. Dr. Eka Suaib, M.Si mengatakan bahwa kegiatan tersebut digagas oleh Komisi Informasi Sulawesi Tenggara, untuk dapat mendesiminasi bagaimana pentingya informasi, dimana Fisip UHO menjadi bagian dari salah satu badan layanan umum khusus publik.
“Selama ini, kita sudah berupaya dalam mewujudkan apa yang diimpikan dan diharapkan oleh Komisi Informasi. Dimana kita sebagai layanan hendaknya segala informasi itu dapat terbuka, mudah diakses, dan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada stakeholder,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa adapun stakeholder Fisip UHO itu adalah mahasiswa, alumni, dan juga termasuk masyarakat pengguna layanan. “Melalui kerjasama ini, kita harapkan mendapatkan follow up lebih lanjut dan dapat menghidupkan mahasiswa melakukan magang. Selain itu diharapkan juga mahasiswa harus terlibat dalam langsung dalam keterbukaan informasi,” jelasnya.
Kemudian, secara periodik Komisi Informasi dapat memberikan kuliah umum sebagai praktisi, dan mahasiswa dapat melakukan berbagai aktivitas-aktivitas yang dapat menopang dirinya sebagai mahasiswa. “Jadi isi dari kerjasama itu berkaitan dengan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Karena kami memiliki Prodi Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik yang sangat relevan dengan Komisi Informasi Sultra,” katanya.
Sementara Wakil Ketua Komisi Informasi Sulawesi Tenggara, Sukriyaman, S.Kom mengungkapkan bahwa melalui kegiatan tersebut mahasiswa diharapkan harus terlibat dalam keterbukaan informasi publik baik itu di internal kampus maupun lingkup Sultra. Adanya MoU ini bertujuan untuk bagaimana kita berkolaborasi dengan ban melibatkan mahasiswa. Karena memang mahasiswa menjadi ujung tombak dalam hal keterbukaan informasi publik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa Fisip UHO merupakan kampus ketiga pelaksanaan kegiatan tersebut. “Sebelumnya kita sudah laksanakan di beberapa kampus dan Fisip UHO itu kampus ketiga. Komisi Informasi Sultra sadar bahwasanya kami butuh teman untuk membantu mensosialisasikan bagaimana pentingnya keterbukaan informasi publik khususnya di Sulawesi Tenggara,” tutupnya. (win).