KENDARINEWS.COM—Penyakit Tuberkulosis (TBC), yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, merupakan penyakit menular yang umumnya menyerang paru-paru dan dapat menyebar melalui udara, seperti saat batuk atau bersin. Gejala umum TBC meliputi batuk kronis, demam, berkeringat malam, penurunan berat badan, dan kelelahan.Â
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kendari, Ellfi, mengungkapkan bahwa kasus TBC di Kota Kendari mengalami penurunan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data, jumlah kasus pada tahun 2024 tercatat sebanyak 1.327 kasus, turun dari 1.391 kasus yang tercatat pada tahun 2023.
“Ribuan kasus ini tersebar di 11 kecamatan di Kota Kendari. Dalam penanganannya, kami diamanahkan untuk melakukan deteksi dini guna menemukan orang-orang yang terpapar TBC agar segera mendapatkan pengobatan. Penyakit ini lebih cepat menular ke orang lain melalui udara, seperti batuk dan bersin, sehingga penting bagi kami untuk segera menanganinya,” jelasnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang merasakan gejala TBC untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. “Gejalanya bisa berupa batuk lebih dari dua minggu disertai demam dan keringat dingin pada malam hari. Jika merasakan gejala tersebut, sebaiknya langsung periksa ke fasilitas kesehatan,” ungkapnya.
Selain itu, Ellfi menjelaskan beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya TBC, seperti kebiasaan merokok dan kondisi rumah yang lembab. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru, sedangkan kelembapan tinggi di rumah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri penyebab TBC.
Ia juga menekankan pentingnya pengobatan yang tepat dan teratur. Untuk kasus standar, pengobatan berlangsung selama enam bulan, namun untuk kasus yang lebih parah atau tidak rutin mengonsumsi obat, pengobatan bisa memakan waktu lebih lama, bahkan hingga dua tahun.
“Jika seluruh tahapan pengobatan TBC dilakukan dengan benar dan teratur, insyaallah akan segera sembuh. TBC bukan penyakit mematikan jika pengobatannya dilakukan dengan tepat,” tegasnya. (iky)