Sultra Ekspor Perdana 646 Ton Kelapa Bulat ke Tiongkok

KENDARINEWS.COM—Dalam semarak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Sulawesi Tenggara (Sultra)  mencatatkan prestasi penting dalam sektor ekspor.

Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Sulawesi Tenggara memfasilitasi ekspor perdana kelapa bulat ke Tiongkok dengan volume sebesar 646 ton.

Momen ini tidak hanya menandai pengiriman komoditas unggulan, tetapi juga menunjukkan peningkatan peran Indonesia dalam perdagangan internasional, khususnya di bidang pertanian.

Kepala Balai Karantina Indonesia (Baratin), Sahat M. Panggabean mengatakan ekspor perdana kelapa bulat Sultra ke Tiongkok dengan volume sebesar 646 ton. Nilai ekonomi dari pengiriman perdana ini mencapai Rp 2,52 miliar. Ia menegaskan pentingnya peran Barantin sebagai ‘economic tools’ dalam memperkuat akses pasar komoditas unggulan Indonesia. 

“Ekspor perdana kelapa bulat langsung dari Kendari ke Tiongkok sebanyak 646 ton ini merupakan salah satu bentuk implementasi tugas Barantin. Hal ini berdampak positif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan devisa negara,” ujar Sahat.

Ia juga menyoroti pentingnya sistem ketertelusuran (traceability) pada produk ekspor. Menurutnya, penerapan sistem ini bukan hanya sekadar memenuhi syarat dokumentasi, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam memastikan kualitas dan kesehatan komoditas sejak dari hulu hingga hilir. 

Sistem ketertelusuran ini memungkinkan seluruh proses produksi dan pengolahan kelapa bulat tercatat dengan baik, sehingga negara tujuan ekspor dapat memiliki jaminan atas kualitas produk yang mereka terima.

 “Ketertelusuran komoditas pertanian ekspor harus dipastikan guna memberi jaminan terhadap kesehatan hewan, ikan, dan tumbuhan serta keamanan dan mutu pangan serta pakan di negara tujuan,” jelas Sahat.

Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya menjadi keberhasilan sementara, tetapi menjadi titik tolak bagi peningkatan ekspor komoditas pertanian dari Sulawesi Tenggara. 

“Ekspor perdana ini diharapkan semua potensi ekspor terus berkembang, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani, pelaku usaha, dan masyarakat, khususnya di Sulawesi Tenggara ini. Kami (Barantin) mengawal di hulu, memastikan kesehatan komoditas memenuhi persyaratan negara tujuan,” paparnya.

Tidak hanya Barantin, dukungan dari pemerintah daerah juga sangat signifikan dalam mendorong keberhasilan ini. 

Penjabat (Pj)  Gubernur Sulawesi Tenggara, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah H. Asrun Lio, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan memfasilitasi pengembangan komoditas unggulan daerah. 

Tinggalkan Balasan