KENDARINEWS.COM — Kondisi perairan di sejumlah wilayah Sultra kurang bersahabat. Dari hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Atas dasar itu, aktifitas armada pelayanan dan nelayan harus waspada. Situasi ini diperkirakan berlangsung sampai tanggal 1 Agustus mendatang.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim (Stamar) Kendari, Faizal Habibie mengatakan kecepatan angin di perairan Sultra berpotensi memicu tinggi gelombang. Saat ini, pola angin umumnya bertiup dari Timur ke Tenggara dengan 2 hingga 20 knot atau 40 kilometer perjam.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut Timur Sultra (sekitaran Laut Banda) dan perairan Wakatobi,” kata Faizal Habibie, Kamis (29/7).

Peringatan gelombang tinggi kata dia, berlaku mulai 29 Juli hingga 1 Agustus. Sebab kondisi ini hampir terjadi di perairan Sultra. Tidak hanya periaran Wakatobi dan laut Timur Sultra, namun juga Teluk Tolo bagian Timur, perairan Menui-Kendari bagian Barat dan Timur hingga perairan Baubau bagian Utara. Di wilayah ini, periaran berkisar antaran 1,2 meter sampai 2,5 meter.
“Kami mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada. Upaya ini kami sampaikan demi keselamatan masyarakat,” tutupnya. (c/rah)
Komentar