RSUD Dipersiapkan Jadi Pusat Perawatan Pasien Covid

KENDARINEWS.COM — Jumlah kasus Covid-19 di Kota Kendari terus mengalami peningkatan. Hingga kemarin (26/07), jumlah pasien aktif sudah tembus 1.005 pasien. Atas dasar itu, Pemkot Kendari tengah bersiap menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kendari sebagai pusat perawatan pasien yang terpapar wabah yang menyerang sistem pernapasan itu.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan penetapan RSUD Kendari sebagai pusat perwatan pasien Covid-19 merupakan opsi terakhir yang bisa dilakukan untuk mengendalikan laju penularan virus corona di Kota Lulo. Ia yakin dengan memusatkan pelayanan, maka pasien bisa tertangani sesegera mungkin sehingga mampu menyeimbangkan antara jumlah warga yang terpapar dengan tingkat kesembuhan yang diupayakan.

Gedung Private Medical Care Center (PMCC) RSUD Kendari bakal digunakan sebagai pusat pelayanan pasien Covid-19 di Kota Lulo.

“Kita sedang persiapkan. Yang jelasnya, jika dibutuhkan RSUD Kendari sudah bisa digunakan sebagai pusat pelayanan pasien Covid-19,” kata Sulkarnain Kadir, kemarin.

Selain karena lonjakkan kasus, alasan menjadikan RSUD Kendari sebagai pusat layanan Covid-19 agar memudahkan melakukan monitoring terhadap masyarakat baik yang menjalami perawatan dengan gejala berat, maupun dengan gejala ringan. Sehingga pasien dengan gejala ringan tidak perlu dirawat di rumah karena akan berpotensi menularkan kepada orang lain dan berpotensi menjadi sumber penularan baru (kluster keluarga).

“Kami ambil keputusan semuanya dipusatkan saja di sini. Biar penanganannnya bisa terintegrasi dan semua sumber daya kita bisa arahkan disatu titik ini supaya lebih efisien dan efektif penanganannya,” kata Sulkarnain.

Sementara untuk pasien non Covid-19, pihaknya akan menyarankan (merujuk) di RS terdekat atau Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan. Upaya itu dilakukan agar pasien tidak terpapar Covid-19 karena RS yang akan beralih status sementara di kondisi darurat.

Terpisah, Direktur RSUD Kendari, dr.Sukirman mengaku tengah siap menampung pasien Covid-19 baik dengan gejala berat maupun dengan gejala ringan. Itu dilakukan menyusul perubahan status sementara RSUD Kendari menjadi RS khusus Covid-19.

“Jadi perubahan status itu didasar oleh meningkatknya jumlah kasus Covid-19 di Kendari. Tapi tidak langsung berubah melainkan bertahap. Awalnya, kan dimulai dari kita buka layanan di Infeksius Center, kemudian kita buka gedung lavender, teratai, mawar hingga pada akhirnya nanti seluruh kamar akan terpakai untuk merawat pasien Covid-19,” kata Sukirman.

Dengan dijadikannya RSUD Kendari sebagai pusat layanan Covid-19, Sukirman mengaku mampu menampung sekira 250 – 300 pasien aktif Covid-19. Kendati demikian, Sukirman berharap seiring penanganan yangndilakukan pihaknya, jumlah kasus bisa melandai dan RSUD Kendari bisa difungsikan untuk pelayanan lainnya. “Saat ini kita sedang merawat 93 pasien di dua ruangan yakni infeksius center dan gedung lavender. Mudah-mudahan dua gedung ini saja yang terpakai,” kata Sukirman. (b/ags)

Tinggalkan Balasan