KENDARINEWS.COM — Kota Kendari ikut terkena imbas melonjaknya harga cabai di sejumlah daerah di Indonesia. Namun sejauh ini lonjakan harganya relatif terkontol. Bila di daerah lain harganya telah mencapai Rp 100 ribu perkilogram, Kendari masih berada pada kisaran Rp 60 ribu perkg. Padahal harga paling tinggi cabai sekitar Rp 40 ribu perkg.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Sultra, Sapoan mengatakan harga kebutuhan pokok jelang Ramadan masih terbilang stabil. Namun untuk komoditas cabai terjadi kenaikan harga. Tingginya harga cabai ini lebih dipengaruhi musim hujan. “Selain musim hujan, tanaman cabe saat ini umurnya pendek. Cepat pertumbuhannya, tapi cepat juga produksi. Akibatnya, stoknya kerap kurang. Tetapi untuk komoditas cabai tinggi rendahnya tentu tak mempengaruhi inflasi. Kalau di Kendari, paling naiknya Rp 60 ribu perkg,” jelasnya Sapoan kemarin.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan Bulog, Badan Ketahanan Pangan, Distributor dan instansi terkait lainnya. Rencananya, pertemuan ini akan dilanjutkan dengan inspeksi mendadak (sidak) di pasar-pasar tujuh hari sebelum bulan Ramadan.
“Dari hasil pantauan kita, harga pangan masih relatif stabil. Tidak hanya di Kota Kendari, namun juga di daerah di Sultra. Namun demikian, kami tetap akan melakukan sidak untuk memastikan harga benar-benar terkendali. Selain itu, Disperindag akan melakukan operassi pasar dengan Bulog. Kalau ada gejala kenaikan beras, kita langsung operasi pasar bersama bulog, Biro Ekonomi, BI dan beberapa instansi lainnya,” jelasnya.
Kenaikan harga jelang Ramadan sambung Sapoan, bukan disebabkan ketersedian stok di pasaran terbatas namun lebih mengikuti tren. Di sisi lain, pihaknya akan menggelar pasar murah seperti tahun-tahun sebelumnya. “Banyaknya pembeli dan banyak yang butuh sehingga di pasar biasanya menaikkan harga. Padahal sebenarnya stok tersedia. Nah ini yang bakal kita amati dan akan kita upayakan tak terjadi di lapangan. Untuk menjamin kestabilan harga, kita juga bakal lakukan pasar murah sebelum lebaran yang dijadwalkan dua kali selama bulan puasa,” jelasnya. (c/rah)