KENDARINEWS. COM — Ojek laut atau Papalimbang yang ada di Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli kini punya profesi baru. Mereka dijadikan pemandu wisata Teluk Kendari oleh Pemkot Kendari. Nantinya mereka bertugas memandu pengunjung atau wisatawan yang hendak berkeliling teluk.
Wali Kota Kendari, H.Sulkarnain Kadir mengatakan telah membentuk kelompok ojek laut untuk membantu mereka yang terdampak pembangunan Jembatan Teluk Kendari (JTK). Keberadaan JTK cukup mempengaruhi penghasilan para tukang ojek laut.
“Setelah kita inventarisir terdapat sekira 20 tukang ojek laut. Kemarin, kita sudah kukuhkan mereka menjadi suatu kelompok. Mereka nanti bertugas sebagai pemandu wisata. Mengantarkan pengunjung yang ingin menikmati keindahan Teluk Kendari,” kata Sulkarnain Kadir.
Sulkarnain yakin pembentukkan kelompok tukang ojek laut akan memudahkan masyarakat dalam mengakses wisata teluk Kendari. Selain itu, memberikan tambahan penghasilan bagi para tukang ojek keliling yang pendapatannya mengalami penurunan.
“Bukan hanya itu,terbentuknya kelompok ojek laut akan memudahkan mereka mendapatkan akses bantuan dari pemerintah,” kata Sulkarnain Kadir.
Pembentukkan kelompok ojek laut adalah bagian dari program pengembangan kawasan Teluk Kendari yang sementara dibahas Pemkot bersama DPRD Kendari. “RDTR (Rencana Detail Tata Ruang)-nya masih dibahas. Nanti juga akan tuntas. Jadi kita siapkan dulu SDM (Sumber Daya Manusia)-nya,” ujarnya.
Jika tuntas (RDTR Teluk Kendari), beberapa spot wisata akan terbangun di Teluk Kendari. Sehingga dibutuhkan orang-orang yang bisa memfasilitasi pengunjung mengelilingi teluk.
Salah satu tukang ojek laut bernama Daeng menyambut baik pembentukkan kelompok pemandu wisata oleh Pemkot Kendari. Dia berharap, setelah dijadikan sebagai seorang pemandu, bisa memperbaiki pendapatannya yang berkurang pasca pembangunan JTK.
“Sebelum ada jembatan, kadang kami bisa dapat Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Sekarang syukur-syukur dapat Rp 50 ribu. Soalnya orang sudah lewat jembatan semua,” kata Daeng.
Deang mengungkapkan, saat ini tersisa sekira 20 orang dari sekitar 50 orang ojek laut yang ada sebelumnya. Mereka beroperasi dari Dermaga Lapulu (Abeli) menuju Dermaga Sanggula (Kota Lama).
“Jumlah sisa sedikit karena sudah banyak yang berhenti. Ada yang jadi tukang ojek, ada juga yang sudah jadi kuli. Syukur ada bantuan Pak Wali Kota, saya dan teman-teman lain sangat senang,” kata Daeng. (b/ags)