KENDARINEWS.COM — Guna lebih memaksimalkan pelayanan air bersih kepada warga, Pemkot Kendari akan memindahkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PDAM dari Pohara ke kawasan Tabanggele. Selain pertimbangan jarak yang tidak terlampaui jauh, potensi kerusakan kerusakan pipa air sangat kecil. Pasalnya, tidak berada di bawah jalan utama seperti di Pohara. Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, pembangunan SPAM akan dilakukan oleh PT Adhy Karya selaku pemenang lelang pembangunan yang dilaksanankan secara virtual beberapa waktu lalu. Proyek senilai Rp 380 miliar itu akan dikerjakan selama dalam kurun waktu 1,5 tahun atau sampai 2022 mendatang.
“Membangun sistem jaringan air yang baru bukan lah perkara yang mudah. Sebab, seluruh elemem mulai pompa, bak dan jaringan perpipaan harus baru semua. Saya rasa tepat dikerjakan oleh PT Adhy Karya yang sudah berpengalaman,” kata Sulkarnain. Sulkarnain tak memungkiri layanan PDAM masih jauh dari harapan. Setiap berjumpa dengan warga, persoalan air bersih selalu menjadi bahan pertanyaan. Meski begitu, ia sadar bahwa kurang maksimalnya pelayanan PDAM saat ini bukanlah sebuah kesengajaan melainkan faktor pendukung usaha (mesin dan pipa) yang sudah Expired.
“Pipanya sudah 30 tahunan, cepat patah, diadakan sejak tahun 1980. Jadi wajar kalau distibusi air tergganggu seperti macet, atau kabur. Padahal kualitas air kita sangat baik. Sumber air baku nya sangat baik dari Sungai Konaweeha. Olehnya itu, wajar saat ini jika kita lakukan pembangunan SPAM yang baru,” kata Sulkarnain.
Jika sudah terbangun, Sulkarnain memastikan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada sekira 20 ribu pelanggan PDAM. Ia juga berjanji akan segera menurunkan tarif air bersih yang diakuinya termahal kedua di Indonesia setelah Kalimatan Timur. Saat ini tarifnya berkisar Rp 6.200 untuk pemakaian 1 – 30 meter kubik. “Tarifnya akan kita turunkan, mari kita doakan semoga pembangunan SPAM nya cepat dimulai. Insyah Allah, Januari kita sudah groundbreaking,” kata Sulkarnain.
Untuk jangka pendek, pihaknya bakal menfasilitasi warga dengan sumur bor. Utamanya warga yang berada di kawasan padat penduduk dan memang kesulitan mendapatkan air bersih. “Tapi jumlahnya tidak banyak mengingat penggunaan sumbur bor tidak baik bagi lingkungan. Tapi untuk jangka panjangnya apalagi jika SPAM di Tabanggele sudah terbangun, itu harus ganti dengan PDAM karena kualitasnya lebih terjamin,” pungkasnya. (b/ags)
Alasan Pemindahan SPAM dari Pohara ke Tabanggele
-Jaraknya Lebih Dekat
-Resiko Kerusakan Pipa Lebih Kecil
-Saluran Pipa Tidak Berada di Bawah Jalan Utama seperti di Pohara.
Pembangunan SPAM PDAM
– Nilai Investasi Rp 380 Miliar
– Groundbreaking Januari 2021
– Masa Pengerjaan 1,5 Tahun
– Pemenang Lelang PT Adhy Karya