KENDARINEWS.COM — Sampah plastik kini menjadi perhatian serius Pemkot Kendari. Pasalnya, volume sampah plastik di Kota Kendari terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang mendiami kota Lulo. Saat ini, jumlahnya mencapai 5 ton setiap harinya. Penyumbang tertinggi berasal dari sampah rumah tangga dan pedagang kuliner.
Atas dasar itulah, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir tak henti mengampanyekan pengurangan sampah plastik. Sebab limbah plastik butuh ratusan hingga ribuan tahun baru terurai di tanah. Jika tak ditangani secara tepat, hal ini bisa berimbas pada keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu. Di sisi lain, kandungan mikroplastik yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup.
“Sampah plastik bisa lebih bernilai jika dibuat sebuah kreatifitas atau kerajinan yang bernilai ekonomis. Bisa didaur ulang bahkan mungkin bisa lebih bermanfaat lagi jika dikembangkan sebagai sebuah inovasi untuk lingkungan atau energi baru. Tentu ini sangat kita nantikan dan tidak menutup kemungkinan kita duplikasi untuk kepentingan masyarakat luas,” kata Sulkarnain saat mengikuti webinar sosialisasi lingkungan dan penanaman tanaman hortikultura Generasi Baru Indonesia (GenBI) Sultra.
Untuk mengatasi permasalahan sampah (sampah plastik) sambungnya, pihaknya telah menggagas program tukar sampah plastik dengan beras. Selain menjaga ketahanan pangan keluaraga, upaya ini dianggap paling efektif untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah plastik. “Melalui program ini, semua warga ikut dilibatkan merawat lingkungannya. Di sisi lain, jerih payah warga akan dibalas kompensasi berupa beras sebagai motivasi,” ungkapnya.
Ia pun berharap, seluruh masyarakat Kota Kendari terlibat dalam program ini. Rencananya, tahun depan program ini sudah bisa berjalan. “Nanti ada yang kami tunjuk sebagai tempat (Bank Sampah) tempat penukaran. Masyarakat yang ingin setor sampahnyan atau yang mau donasi beras itu bisa. Contohnya mungkin sekilo sampah plastik ditukar dengan sekilo beras,” kata Sulkarnain. Selain sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan lanjut Sulkarnain, program ini juga bisa untuk membantu sesama terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini. “Berasnya juga mungkin bisa didonasikan bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Jadi program ini sangat baik sekali,” kata Sulkarnain
Penanganan sampah plastik tidak akan pernah selesai apabila tidak ada keterlibatan semua pihak. Untuk itulah, ia mengajak generasi muda bisa mencetuskan sebuah ide dalam mengelolah sampah plastik menjadi sebuh produk yang bernilai atau bisa menjadi sebuah inovasi. “Akan kami dorong terus berbagai upaya penanganan sampah. Saya juga menghimbau generas muda dan masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah, kalau tidak bisa memanfaatkan, minimal tidak membuang sampah sembarangan,” kata Sulkarnain.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota kendari, Nismawati mengatakan produksi sampah tiap harinya mencapai 300 ton. Sampah rumah tangga menjadi penyumbang tertinggi. Untuk itulah, pihaknya gencar membangun komitmen bersama masyarakat, tentang bagaimana pengolahan sampah dari sumber. “Melakukan pemilihan sampah merupakan hal dasar yang harus dilakukan, minimal memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Sebagian sampah diolah disumber untuk memperpanjang umur TPA, sehingga tidak dibuang begitu saja,” ujarnya. (b/m2/ags)
Produksi Sampah di Kota Kendari
-300 Ton Perhari
-5 Ton Sampah Plastik
-Penyumbang Terbesar Sampah Rumah Tangga
-Bisa Memperpendek Umur TPA Puuwatu
Penanganan Sampah
-Gagas Program Tukar Sampah dengan Beras
-Edukasi Warga Tentang Pemisahan Sampah Organik dan Anorganik
Personil dan Armada Pasukan Kuning
-36 Truk Pengangkut Sampah
-180 Personil Pasukan Kuning
-Tiap Truk, Seorang Sopir dan 4 Petugas
-Akhir Tahun Penambahan 4 Unit Truk dan Pertugas