Alhamdulillah, 1.000 Pasien Covid-19 di Kota Kendari Sembuh

KENDARINEWS.COM — Pasien Covid-19 di Kota Kendari terus bertambah. Beradasarkan data terbaru, kasus positif 1.703 kasus, perawatan 667 pasien, sembuh 1.000 orang. Sementara meninggal dunia 26 orang. Menyikapi hal tersebut, DPRD meminta Pemko terus mengoptimalkan pengawasan terkait penerapan protokol kesehatan (Prokes). Pasalnya, jumlah warga yang terpapar virus corona di Kota Kendari masih terus bertambah. Jika tidak diantisipasi, grafik kasus positif akan melandai dan turun.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kendari, Rahman Tawulo mengapresiasi upaya pembatasan yang dilakukan pemerintah melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) Kendari nomor 47 tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dan Surat Edaran (SE) Nomor 443.1/2992/2020 tentang pembatasan jam malam. Hanya saja, harus dipastikan aturan ini benar-benar telah dijalankan.

“Saya kira adanya Perwali dan SE itu sudah merupakan langkah untuk mencegah penularan Covid-19. Namun lagi-lagi kami di DPRD terus mengingatkan untuk lebih hati-hati. Terutama sektor yang berdampak pada ekonomi. Sebab bisa saja tidak terjadi gelombang kedua seperti yang terjadi di Kota-kota lainya,” beber Rahman Tawulo.

Di sisi lain, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai langkah penanganan pencegahan penularan Covid-19 di Kota Kendari cukup optimal. Pasalnya, meskipun jumlah terkonfirmasi terus meningkat, namun kasus kematian minim jika dibandingkan kota besar lainya. “Kasus sembuhnya juga banyak. Jadi kalau melihat penaganan saat ini cukup optimal. Kita himbau saja, agar pemerintah sudah lebih siap adanya gelombang kedua penularan Covi-19.

Sementara itu, Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir mengaku pihaknya melalui Satgas Penaganan Covid-19 telah semaksimal mungkin melakukan pencegahan penularan virus korona. Salah satu upaya yang dilakukan yakni mewajibkan tes swab bagi seluruh ASN lingkup Pemkot Kendari yang jumlahnya mencapai 6.400 ASN. Bukan hanya itu, dalam waktu dekat pihaknya juga bakal melakukan swab test massal kepada seluruh karyawan dan perbankan bahkan masyarakat umum.

“Tes Swab massal ini bertujuan mencegah orang-orang yang terinfeksi Covid-19 agar tidak menjadi sumber penularan di masyarakat terutama bagi mereka yang ada di klaster perkantoran, perusahaan (swasta), perbankan, dan masyarakat. Ini secepat mungkin akan kita lakukan. Jika ada yang terkonfirmasi positif, tentu harus melaksanakan isolasi,” kata Sulkarnain. (b/ags)

Kasus Covid-19 di Kota Kendari
Minggu 11 Oktober 2020 Pukul 15.00 Wita

Positif 1.703 Kasus
Perawatan 667 Pasien
Sembuh 1.000 Orang
Meninggal Dunia 26 Orang

Tinggalkan Balasan