BNNP Sultra Kukuhkan Relawan Anti Narkoba

KENDARINEWS.COM — Tidak hanya melakukan penindakan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra tetap konsern melakukan upaya pencegahan. Tidak hanya melalui kampanye perang terhadap Narkoba, BNNP turut memberikan edukasi dan pemahaman tentang bahaya norkoba. Agar perang terhadap narkoba lebih masif, BNNP menggandeng berbagai elemen masyarakat dengan membentuk Relawan Anti Narkoba.

Kepala BNNP Sultra, Brigjen Pol. Drs. Ghiri Prawijaya, M.Th, (duduk, tengah) dan Kepala BNN Kota Kendari, Murniaty. M (duduk, kiri), saat melaksanakan asistensi penguatan pembentukan Relawan Anti Narkoba di aula Hotel Fortune kemarin

Kepala BNNP Sultra, Brigjen Pol Drs Ghiri Prawijaya M.Th mengatakan penanganan penyalahgunaan dan peredaran Narkoba perlu dukungan dari semua elemen dan tidak hanya mengandalkan peran pemerintah semata. Salah satu elemen yang memiliki nilai strategis adalah masyarakat, karena masalah narkoba umumnya terjadi di tengah masyarakat.

“Narkoba merupakan sebuah persoalan besar. Bisnisnya memang menguntungkan, namun amat merusak mental dan jiwa. Oleh karena itu, mari kita bekerja bersama untuk memberantas narkoba yang masih terus merajalela,” ajak Ghiri Prawijaya saat Asistensi Penguatan Pembentukan Relawan Anti Narkoba di aula Hotel Fortune, Selasa (29/9).

Perang terhadap Narkoba sambungnya, harus dilakukan bersama-sama dengan bergotong-royong. Makanya, langkahnya harus dilakukan berkesinambungan dan terencana. Dengan membentuk relawan anti narkoba, upaya memberantas penyalahgunaan Narkoba bisa lebih dioptimalkan.

“Melalui relawan anti narkoba ini, kita bisa menjalin sebuah hubungan sosial yang baik, bekerja bersama memberikan sebuah pemikiran untuk bisa memberantas narkoba,” paparnya.

Kepala BNN Kota Kendari, Murniaty M mengungkapkan penanganan Narkoba perlu kerja keras dan peran dari semua elemen masyarakat. “Narkotika tidak bisa diberantas hanya dengan satu atau dua instansi saja. Akan tetapi diperlukan sebuah kesatuan serta persatuan dari semua kalangan, untuk itu, dibentuklah relawan anti narkoba ini, agar bisa membuat tugas dari BNN dalam menangani kasus narkotika,” jelasnya.

Di Sultra, penyalahgunaan barang haram ini didominasi penggunaan sabu. Ironisnya, tidak sedikit remaja maupun milenial yang terjebak peredaran dan penggunaan Narkoba. Makanya, pihaknya menyasar kaum milenial bergabung dalam relawan.

“Sasaran anggota relawan anti narkoba, kebanyakan para kaum-kaum milenial atau para remaja. Sebab pelajar yang paling banyak menggunakan Narkoba. Kami berikan pemahaman tentang bahaya Narkoba. Harapannya, pemahaman ini akan disampaikan ke rekan-rekan lainnya,” ujarnya. (b/m5)

Tinggalkan Balasan