KENDARINEWS.COM — Lahirnya generasi Islam yang berakhlaqul karimah merupakan cita-cita pendidikan di negeri ini, tidak terkecuali di tanah Buton. Karenanya fasilitas dan infrastruktur sekolah keagamaan itu terus ditingkatkan. Terbaru, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Buton sebentar lagi akan tampak lebih megah. Pemerintah melalui Kementerian Agama membangun Asrama Terpadu di sana.
Bupati, La Bakry, bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buton, H. Mansur baru saja menghadiri seremoni meletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut, awal pekan ini. La Bakry mengatakan, Islam pernah menemui kejayaannya di jazirah Pulau Buton. Saat itu kedamaian tercipta di semua lapisan masyarakat. Melalui pendidikan formal, Ia berharap generasi Islam yang cerdas dan cinta Alquran bisa terus bertumbuh dan meningkat jumlahnya. “Tempat ini bisa melahirkan generasi cerdas yang cinta Alquran, itu harapan saya,” katanya, kemarin.
Terus bertambahnya siswa yang menamatkan diri pada sekolah Islam, tentunya akan kebutuhan akan perguruan tinggi Islam pula. Ia memberikan sinyal dukungan jika ke depan Kementerian Agama berencana membangun perguruan tinggi Islam di tanah Wolio. Sebagai pemerintah, La Bakry mengaku siap menyediakan lahan jika sewaktu-waktu ada permintaan “Kalau masalah lahan kita banyak. Saya juga sangat setuju kalau ada perguruan tinggi di sini, itu sebuah sinyal kemajuan daerah,” katanya.
Kepala Kemenag Buton, H. Mansur, mengatakan pembangunan asrama terpadu tersebut merupakan wujud dari perhatian Pemerintah Pusat terhadap dunia pendidikan Islam di Buton. Hanya butuh waktu satu tahun usulan pembangunan asrama itu direalisasikan. “Dari 17 kabupaten kota, Kepulauan Buton bersama Kota Kendari masuk pada skala prioritas,” katanya di Kelurahan Anaiwulu, Pasarwajo, lokasi pembangunan asrama.
Kehadiran asrama terpadu itu, menjadi momentum percepatan pembangunan sumber daya manusia di Buton khususnya perkembangan Islam. Ke depan, saat terbangun Perguruan Tinggi Islam di Jazirah Kepulauan Buton maka siswa dan siswinya sudah siap. “Kalau ada Universitas Islam nanti, basis kebawahnya, nilai-nilai keagamaannya sudah kuat, sekaligus kita memperkuat peradaban yang dulunya pernah jaya di sini. Peluang itu ada, karena di Buton Tengah, Buton Selatan, Kota Baubau dan Wakatobi itu juga dibangun asrama,” lanjutnya.
Ditambahkannya, asrama terpadu itu akan dinamai gedung Ahad. Terdiri dari tower 1 untuk asrama putri, tower 2 bagi asrama putra dan tower 3 untuk laboratorium. “Kapasitas satu tower bisa menampung sampai 40 orang santri,” sambungnya. (b/lyn)