Mengenal Gola Ni’i (Gula Kelapa) Olahan Tangan Khas Kabaena, Manis dan Legit

KENDARINEWS.COM—Kabaena adalah salah satu pulau yang masuk wilayah Kabupaten Bombana. Selain negeri diatas awan potensi wisata yang terkenal dan mengagumkan ada pula makanan khas Kabaena namanya Gola Ni’i (gula kelapa).

Makanan ini rasanya manis terbuat dari gula merah, ketan, dan kelapa. Gola Ni’i sendiri merupakan jajanan khas Kabaena yang juga sering ditemui di Pulau Buton. Di daerah tersebut, jajanan ini dikenal dengan nama Gula Kalupu. Hal itu terjadi karena Pulau Kabaena dulunya merupakan bagian dari Pulau Buton, yang kemudian terpisah karena adanya pemekaran wilayah yakni Kabupaten Bombana.

Sesuai namanya, Gola Ni’i merupakan olahan dari gula aren cair, kelapa dan beras ketan yang dibalut menggunakan daun jagung kering.

Dikutip dari katalog Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bombana yang dipublikasikan pada pameran pembangunan lalu, proses pembuatan jajanan satu ini terbilang cukup rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Biasanya pembuat makanan khas Kabaena ini adalah orang-orang yang sudah dilatih.

Untuk teksturnya sendiri, Gola Ni’i memiliki berbagai tekstur yaitu keras padat, dan legit yang dapat diketahui berdasarkan jenis gula aren yang digunakan. Jika gula aren tersebut pada proses pengolahannya menggunakan cairan penjernih air enau mentah atau dalam bahasa Kabaena disebut Tanga, maka hasil gula kelapa pasti akan keras padat, namun jika tidak, maka hasilnya akan lembek.

Masyarakat di pulau Kabaena dikenal sangat ahli dalam membuat Gula Kelapa. Bahan-bahannya terdiri dari daging kelapa, gula aren, dan beras ketan. Ketiga bahan tersebut diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan adonan yang legit dengan tingkat kekenyalan yang cukup padat.

Racikan adonan yang sudah masak berwarna merah kecoklatan kemudian dibungkus dengan lembaran kulit jagung, sebuah bentuk kemasan yang masih sangat tradisional. Kemudian, diikat rapat dengan menggunakan tali, tiga ikatan atas-tengah-bawah. Setelah jadi, ukurannya hanya hanya sebesar dua bola pimpong.

Mengenai rasa, jajanan yang satu ini pastinya memiliki rasa manis bergerigi sebab pada campurannya ada beras ketan. Karena rasa gula kelapa ini manis, maka penikmatnya pun tak akan mengkonsumsi lebih banyak.

Soal harga di pasaran, Eta (40) salah satu pembuat Gola Ni’i di Kabaena mengungkapkan jika hasil buatannya selalu habis, sebab sudah ada yang memesan sebelumnya. Harga yang diberikan Rp10 ribu hingga Rp15 ribuan.

” Banyak yang senang dengan hasil buatan saya, sejak dulu kami konsisten dengan bahan dan hasilnya enak, legit dan tahan lama,” papar eta via telpon.

Gola Ni’i ini juga banyak dijumpai sebagai buah tangan di wilayah Baubau dan Buton. Disana harganya pun masih murah. Dalam satu ikat berisi 10 biji berukuran kecil berharga Rp20 ribu sedangkan yang berukuran besar Rp25 ribu ( November 2024)

Kreativitas membuat panganan khas Kabaena ini telah memberikan dampak ekonomi bagi warganya. Kondisi ekonomi meningkat masyarakatnya pun sejahtera. (Adv)

Tinggalkan Balasan