KENDARINEWS.COM — Kabupaten Konawe Selatan merupakan daerah yang masyarakatnya majemuk. Memiliki keragaman agama, etnis, budaya, suku maupun ras. Oleh karena itu diperlukan komitmen bersama untuk menjaga keharmonisan antar masyarakat. Menegaskan bahwa keberagaman tersebut merupakan kekuatan yang dimiliki Konsel.
Hal tersebut disampaikan Bupati Konawe Selatan, H Surunuddin Dangga saat menghadiri upacara pengabenan massal tahun 2022 di Desa Jati Bali, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (20/9) malam.
Turut hadir, Ketua TP PKK Konsel, perwakilan PHDI Sultra, Ketua PHDI Konsel, PHDI Kecamatan, Camat Ranomeeto Barat, Kepala Desa Jati Bali, para pandita dan pinandita, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan unsur terkait lainnya.
Konsel 1 itu menanggapi positif upacara pengabenan massal yang dilakukan umat Hindu di Desa Jati Bali. Ia mengatakan, upacara ngaben massal yang dilaksanakan akan terus didukung dan Pemda siap hadir mengawal masyarakat. Apalagi, lanjutnya, acara itu diikuti oleh masyarakat di luar Konawe Selatan. Berarti keharmonisan terjadi tak hanya di Konsel tapi juga di Sulawesi Tenggara.
“Pesan saya, terus jaga keharmonisan antar masyarakat. Mari kita jaga bersama persatuan dan kesatuan kita, kedamaian, ketentraman dan semangat gotong royong kita. Mari terlibat dalam pembangunan Konsel, menuju kemajuan mewujudkan Desa Maju Konsel Hebat,” kata Surunuddin.
Konsel, kata ia, merupakan Indonesia mini. Hampir semua suku ras dan agama ada. Dasar dari itu, selama menjabat, Surunudin terus merangkul dan berbaur kesemua lapisan masyarakat. Sehingga tak ada gesekan sosial di masyarakat. Begitupula ke masyarakat Hindu khususnya di desa Jati Bali.
“Tugas kami pemerintah, mengawal kehidupan bermasyarakat di Konsel yang heterogen berjalan damai dan tentram. Ada masalah apapun segera sampaikan, pemerintah punya tanggung jawab melayani masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jati Bali, I Made Budiarta mengatakan ngaben massal yang dilaksanakan di Desa Jati Bali merupakan agenda lima tahun sekali. Tujuannya meringankan biaya upacara pengabenan bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Pelaksanaan ngaben massal ini diikuti 93 sawa (jenazah yang disucikan). Pesertanya dari beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara. Ada dari Konsel, Bombana, Baubau, dan Konawe Utara,” ungkapnya.
Upacara ngaben, terangnya, merupakan suatu ritual yang dilaksanakan untuk mengembalikan roh leluhur ke tempat asalnya. Upacara ngaben massal itu, lanjutnya, disiapkan kurang lebih sebulan lamanya. Made menjelaskan dihadapan Bupati Konsel H Surunuddin Dangga, bahwa lokasi pengabenan kali ini berbeda.
“Yang dulunya di lapangan Desa Jati Bali, kini langsung di wilayah pekuburan Desa. Harapannya kami, semoga lokasi ini bisa menjadi permanen. Dan kami membutuhkan bantuan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan,” pintanya.
Diketahui upacara pengabenan massal itu, sebelumnya turut dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara H Lukman Abunawas, dan Wakil Bupati Konawe Selatan Rasyid. (ndi)