KENDARINEWS.COM– Akhir akhir ini cuaca di Kota Kendari sulit diprediksi. Hujan dengan intensitas sedang maupun lebat kadang tiba tiba terjadi. Suhu muka laut yang hangat memicu penguapan yang signifikan, dan menyebabkan hujan turun dengan singkat maupun lebat.
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim (Stamar) Kendari Faizal Habibie mengatakan pembentukan awan-awan hujan masih cukup tinggi. Berdasarkan pantauan citra radar dan satelit cuaca Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awan cumulonimbus menyelimuti langit di sebagaian besar wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) termasuk Kota Kendari.
“Awan Cumulonimbus menyebabkan hujan sedang hingga lebat. Biasanya disertai guntur dan angin kencang. Kami minta masyarakat mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi. Apalagi musibah banjir telah terjadi di Buton Utara (Butur),” kata Faizal Habibie, Selasa (21/6).
Saat ini, nilai Southern Oscilation Indeks (SOI) mencapai +16.2. Menurutnya, ini mengindikasikan terjadinya La Nina sedang. Makanya, ada peningkatan pergerakan massa udara dari Samudera Pasifik Timur ke Barat yang berdampak signifikan terhadap aktivitas pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Sultra.
“Dari hasil analisis, medan angin menunjukkan adanya shearline (belokan angin) di sekitar wilayah Sultra. Hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Makanya, Stamar telah melakukan diseminasi peringatan dini sebelum kejadian banjir di Butur,” jelasnya.
Dalam sepekan ke depan, sebagian besar wilayah Sultra berpotensi terjadi hujan. Pembentukan awan-awan hujan masih marak. Hal ini memicu peningkatan curah hujan terutama di bagian timur seperti Butur, Buton Selatan (Busel), Baubau, Buton, Wakatobi, Kendari, Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Kepulauan (Konkep) dan Konawe Utara (Konut).
“Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang. Tetap memonitor perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca melalui berbagai kanal. Baik meliputi website www.bmkg.go.id, sosial media facebook info BMKG Sultra atau bisa menghungi call center di Stamar Kendari,” tutupnya. (kn)