KENDARINEWS.COM– Pandemi Covid-19 kini belum juga berlalu. Satu demi satu langkah pencegahan penularan Covid-19 dilakukan pemerintah, baik Pemprov Sultra maupun pemerintah kabupaten/kota. Angka kesembuhan pasien Covid-19 pun cukup tinggi. Kerja keras Pemkot Kendari menekan laju penyebaran virus Covid-19 berbuah penurunan kasus secara drastis. Dari 316 kasus (data 31 Juli – 5 Agustus 2021) menjadi hanya 174 kasus pada periode 6-11 Agustus 2021. Penurunan kasus Covid-19 di Kota Kendari sekira 75 persen.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan tren penurunan kasus Covid-19 tak lepas dari upaya Pemkot melalui Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam menerapkan PPKM untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Sulkarnain menjelaskan, dalam penerapan PPKM beberapa aktifitas warga dibatasi seperti pemberlakukan Work From Home 75 persen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerja disektor non esensial, pembatasan aktifitas di pusat keramaian seperti mall dan pusat perbelanjaan, serta peniadaan kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan keramaian.
“Kami menyadari betul kebijakan ini tidak bisa terima oleh semua pihak. Akan tetapi hanya cara ini yang bisa kami lakukan untuk melindungi masyarakat dari penularan Covid-19. Kebijakan yang kami keluarkan tetap merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang beberapa kali diterbitkan. Terakhir Inmendagri Nomor 32 Tahun 2021 tentang PPKM dan Pengendalian Covid-19,” kata Sulkarnain Kadir, Kamis () kemarin.
Pada sisi lain, penurunan kasus yang terjadi ditunjang dengan penguatan Pemkot dalam program 3T (Testing, Tracing, Treatment) sesuai instruksi Presiden Jokowi. “Kami memasifkan testing dan tracing pada masyarakat khususnya mereka yang kontak erat dari pasien Covid-19. Tujuannya untuk menemukan masyarakat yang berpotensi terpapar. Ini harus dicari tahu agar virusnya tidak menyebar kemana-mana. Semakin cepat dilakukan testing dan tracing maka akan semakin cepat upaya memutus mata rantai penyebarannya,” kata Sulkarnain Kadir.
Senada, Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kendari, dr.Algazali Amirullah mengatakan penurunan kasus yang terjadi sepekan ini didukung oleh penerapan PPKM. Menurutnya, kebijakan tersebut mendorong pihaknya semakin gencar melaksanakan 3T. “Yang terpapar segera kita rawat dan sembuhkan. Bagi yang terpapar disertai gejala penyerta itu kita rekomendasikan untuk rawat inap di rumah sakit. Bagi yang OTG (orang tanpa gejala) itu kami rekomendasikan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” kata Algazali.
Selain penguatan 3T, lanjut dia, penurunan kasus Covid-19 di Kendari tak lepas juga dari meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas (5M). Disamping itu, pelaksanaan vaksinasi juga turut andil dalam menekan penyebaran Covid-19.
“Kesadaran masyarakat untuk vaksin cukup tinggi. Namun, tingginya animo warga itu tak sebanding dengan ketersediaan vaksin saat ini. Kami tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk pengadaan vaksin. Kalau masyarakat kita sudah divaksin semuanya, maka herd immunity akan bisa segera kita capai sehingga bisa terbebas dari pandemi ini,” kata dr.Algazali.
Terpisah, Plt.Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, Hj.Usnia mengatakan berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sultra, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah 229 orang per Rabu 11 Agustus. Kini, total pasien sembuh berjumlah 14.734. “Saat ini kasus positif masih terus terjadi, namun itu tertutupi dengan tingginya angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sultra,” ujar Usnia kepada Kendari Pos, Kamis (12/8) kemarin.
Pemprov Sultra terus berupaya menekan angka penyebaran Covid-19 di Sultra. Menurut Hj.Usnia, upaya itu terbukti dengan dorongan seluruh Pemda se Sultra, agar masyarakat mengikuti vaksinasi. “Bahkan, bukan saja para orang tua, tetapi kalangan pemuda di Sultra berbondong-bondong mengikuti vaksinasi,” ungkapnya. Hj.Usnia optimistis penyebaran Covid-19 bisa ditekan bila seluruh masyarakat Sultra tuntas mendapatkan vaksinasi.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sultra, dr.La Ode Rabiul Awal mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Sultra didominasi pasien sembuh daripada kasus positif baru.
“229 pasien sembuh yang tersebar di kabupaten/kota se-Sultra. Sementara kasus terkonfirmasi positif kurang dari itu,” kata pria yang karib disapa dokter Wayong itu.
Ia mengajak seluruh masyarakat Sultra taat pada protokol kesehatan (Ptokes) terutama 5M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas guna menekan angka kasus Covid-19. “Saya pun mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 guna meningkatkan imun tubuh. Jangan takut divaksin. Sebab ini demi kebaikan dan kesehatan kita bersama,” pungkas dr.Wayong. (ags/rah/b)