KENDARINEWS.COM — Hujan deras yang mengguyur Kota Kendari dan sebagian besar wilayah Sultra diprediksi masih akan terjadi beberapa hari ke depan. Peningkatan intensitas hujan ini dipicu Madden Jullian Oscillation (MGO) atau massa udara basah. Pergerakan MGO di atas atmosfir yang melambat menyebabkan pembentukan awan-awan hujan.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim (Stamar) Kota Kendari, Sugeng Widarko mengatakan Kota Kendari masih berpeluang diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada esok hari (hari ini) bahkan hingga beberapa hari kedepannya. Tingginya curah hujan dipicu aktifnya MGO yang bergerak melambat melewati Kota Kendari dari arah barat ke timur.
“Ini menyebabkan curah hujan tinggi di Kota Kendari. Bahkan ini terjadi merata di seluruh Kabupaten dan Kota di Kendari. Kemarin sempat tidak aktif jadi hujannya ringan dan merata. Tapi saat ini sedang aktif dan intensitasnya tinggi (lebat),” kata Sugeng Widarko kemarin.
Oleh karena itu, pihaknya telah menginformasikan Pemkot Kendari dan sebagian besar pemda yang ada di Sultra untuk mewaspadai kemungkinan buruk terjadi jika beberapa hari ke depan wilayahnya masih diguyur hujan. “Kondisi tanah saat ini sedang jenuh. Tidak mampu lagi menyerap air dengan sempurna karena sudah sepekan diguyur hujan tanpa henti. Nah kondisi tanah seperti ini rawan terjadi longsor pada kawasan perbukitan. Sementata untuk wilayah daratan rendah tentu rawan banjir. Utamanya disekitar bantaran sungai,” kata Sugeng.
Terpisah, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku telah menginstruksikan jajarannya dalam hal ini BPBD, Dinsos, dan intansi terkait untuk segera mengambil langkah mitigasi jika terjadi bencana banjir maupun tanah longsor. “Saya minta BPBD untuk 24 jam memantau perkembangan cuaca dan kondisi dilapangan. Segera lakukan evakiuasi jika terjadi banjir, khususnya pada wilyah rawan banjir seperti disekitar Sungai Wanggu agat tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Sulkarnain Kadir.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kendari, Muhammad Erwin Fajar mengaku terus melakukan pemantauan dibeberapa wilayah Kota Kendari yang berpeluang terjadi musibah banjir dan tanah longsor. Salah satunya di bantaran sungai wanggu.
Erwin mengaku, pihaknya dibantu Dinsos telah mendirikan beberapa posko disekitar sungai sebagai sarana evakuasi warga jika sungai wanggu kembali meluap seperti yang terjadi beberapa pekan lalu. “Kami juga selalu mengupdate perkembangan cuaca di BMKG. Intinya kami siap,” ungkapnya.
Ia pun berharap Pemkot segera berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk memaksimalkan kerja kolam retensi sehingga jika terjadi luapan tidak langsung berdampak di pemukiman warga. (b/ags)