Titik Keramaian Bakal Diawasi Ketat
KENDARINEWS. COM — Pasca ditetapkan sebagai wilayah level 4 (wilayah resiko tinggi) penyebaran Covid-19 oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Pemkot Kendari langsung tancap gas melakukan penanganan. Tak tanggung-tanggung, pemkot mengerahkan sekira 797 personil gabungan untuk mengendalikan laju penyebaran Covid-19 di Kota Lulo.
Tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, Satpol-PP, BPBD, Dinas Sosial, dan Disnas Perhubungan ini akan melakukan pengawasan di beberapa titik keramaian. Diantaranya, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pasar, Pusat Perbelanjaan (Mall), dan beberapa pusta tongkrongan seperti di Pelataran Tugu Religi, Kendari Beach, dan kawasan Bungkutoko.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menegaskan akan memberikan teguran dan pembinaan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
“Pendekatannya harus persuasif agar masyarakat bisa sadar sepenuhnya bahwa mematuhi prokes adalah cara untuk mencegah penularan Covid-19,” ungkapnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta warga untuk tetap bersabar menjalaninya. Pasalnya kebijakan itu, bukan dikeluarkan oleh satu pihak saja, melainkan sudah melalui kajian pemerintah agar penyebaran wabah Covid-19 tidak berdampak lebih serius bagi warga Kendari.
“Kebijakan ini sifatnya hanya sementara. Kalau sudah terkendali (Covid-19), aktivitas masyarakat bisa kembali normal. Tapi tetap dengan mengacu pada protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak, hindari kemurunan dan mengurangi mobilitas. Saya sudah intruksikan tim gabungan untuk mengawasi itu,” kata Sulkarnain Kadir.
Terpisah, Kapolres Kendari, AKBP Didik Erfianto mengaku siap melaksanakan instruksi Wali Kota Kendari terkait pengetatan PPKM skala mikro di Kota Lulo. Menurutnya, sudah menjadi tugas Polri untuk membantu pemerintah mensukseskan percepatan penanganan wabah yang menyerang sistem pernapasan itu. Ia pun meminta semua pihak yang terlibat bersinergi mendisiplinkan warga Kota Kendari.
“Kita berdayakan semua potensi yang kita miliki di wilayah masing-masing untuk memberikan edukasi, sosialisasi, glorifikasi, pemahaman terhadap kebijakan pemerintah,” kata Didik. (b/ags)