Musibah Banjir Masih Mengintai! MGO Picu Cuaca Buruk

PANTAU DEBIT AIR : Ketua Tim Penggerak PKK Kendari, Sri Lestari Sulkarnain (jaket putih) memantau kondisi Sungai Wanggu di Kelurahan Lepo-lepo, kemarin. Sri Lestari meminta korban terdampak banjir untuk bersabar.

KENDARINEWS.COM– Sepekan terakhir, Kota Kendari diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Peningkatan curah hujan ini menyebabkan beberapa rumah warga di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga sempat terendam banjir akibat luapan Sungai Wanggu. Kondisi ini dipengaruhi sirkulasi massa udara basah (MGO).

Kepala Stamar Kendari, Sugeng Widarko, mengatakan hujan yang terjadi beberpa hari terakhir di Kota Kendari disebabkan dari dampak sirkulasi massa udara basah atau MGO yang bergerak melintasi di atas wilayah Kota Kendari. Namun MGO-nya tidak aktif. Jika aktif, hujannya deras dan durasinya cepat.

“Kalo MGO tidak aktif sebaliknya atau hujannya tidak deras. Hanya saja, durasi curah hujan cukup lama dengan massa dan volume hujan yang merata di seluruh wilayah. “Kondisi inilah yang berpotensi menyebabkan terjadinya musibah banjir. Makanya, beberapa titik di Kendari dan di daerah lainnya mengalami banjir,” ungkapnya, kemarin.

Diprediksi MGO akan berlangsung selama sepekan. Untuk itulah, ia mengimbau masyarakat senantiasa waspada khususnya yang bermukim di bantaran sungai. Dirinya menyarankan pemerintah untuk segera melakukan evakuasi kepada warga yang bermukim di bantaran sungai. “Kita harus wasdapa karena hujan bisa terjadi kapan saja dengan intensitas ringan hingga lebat dengan durasi cukup lama dan merata,” kata Sugeng.

Terpisah Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kendari, Muhammad Erwin Fajar mengaku telah menerima instruksi dari BMKG terkait potensi hujan sepeken kedepan. Pihaknya pun kini tengah melakukan upaya evakuasi khususnya warga yang berada di bantaran sungai Wanggu atau wilayah yang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi sepekan terakhir.

“Ada tiga titik lokasi di sekitar Sungai Wanggu yang terdampak banjir, yakni RT 003/RW 006, RT 012/RW 006 dan RT 014/RW 006. Sebagian warga kami evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Selain melakukan evakuasi, pihaknya terus berkordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca terkini dan terus melakukan pemantauan debit air sungai Wanggu,” ungkap Erwin.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kendari, Abdul Rauf mengaku telah mendirikan posko penanganan banjir dan dapur umum bagi warga yang tertimpa musibah. Ia memastikan kebutuhan pangan korban tetap terpenuhi selama dipengungsian. “Kita masih lakukan asesmen. Kita masih data berapa warga yang terdampak. Kami harap mereka tetap ditenda hingga airnya surut. Saat ini sekira 20 KK (Kepala Keluarga) sudah ada ditenda pengungsian,” ungkap Abdul Rauf.

Sebelumnya, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahreraan Keluarga (TP-PKK) Kendari Sri Lestari menyempatkan waktu mengungjungi warga terdampak banjir sungai wanggu. Ia sangat prihatin atas musibah yang menimpa beberapa warga. Pada kesempatan itu, Sri Lestari menyerahkan bantuan pangan dan perlengkapan tidur (selimut dan tikar) bagi para pengusi.

“Kami harap masyarakat bisa bersabar atas ujian ini. Kami harap masyarakat tidak panik karena pemerintah akan selalu ada bagi masyarakat. Untuk membantu masyarakat. Meski dipengungsian, masyarakat juga tetap patuhi protokol kesehatan. Pakai masker, mencuci tangan, dan tetap jaga jarak,” kata Sri Lestari. (b/ags)

Tinggalkan Balasan