Naik 0,67 Persen, Indeks Pembangunan Manusia Kendari Masuk Lima Besar Nasional

KENDARINEWS.COM — Strategi duet Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir dan Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) patut diapresiasi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari tahun 2020 naik sebesar 0,67 persen menjadi 83,53 persen. Capaian tersebut membuat Kota Kendari masuk lima besar IPM tertinggi se-Indonesia. Kota Kendari berjaya di pangung nasional.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan capaian itu tak lepas dari dukungan dan kerja keras seluruh pihak mulai dari Organsasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh stakeholder di Kota Kendari dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat Kota Kendari yang lebih baik. Sulkarnain berharap, capaian ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan sehingga bisa memberikan hasil yang optimal bagi daerah ke depannya. Namun yang paling penting adalah capaiannya bisa dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat.

“Kita patut bersyukur berada diangka rata-rata nasional. Angka harapan hidup kita juga menjadi 73 tahun. Makanya saya sempat bercanda, kalau pensiun dan ingin tempat nyaman, tinggal saja di Kota Kendari. Itu menjadi bukti bahwa kita berhasil menyejahterakan masyarakat,” kata Sulkarnain Kadir kepada Kendari Pos, Selasa (27/4).

Sementara itu, Wakil Wali Kota (Wawali) Kendari, Siska Karina Imran menambahkan peningkatan angka IPM Kota Kendari dipengaruhi oleh angka harapan hidup masyarakat Kota Kendari yang terus meningkat. Siska mencontohkan tahun 2019, angka harapan hidup hanya 73,75 tahun meningkat menjadi 73,77 tahun pada 2020.

Meningkatnya harapan hidup warga Kendari, tak lepas dari berbagai program yang dihadirkan Pemkot Kendari yang meliputi berbagai program perlindungan sosial, pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial terlebih di masa pandemi Covid-19. “Kita sudah porsikan APBD untuk item-item dimaksud. Misalnya pendidikan dan kesehatan itu kita porsikan masing-masing 20 persen dan 10 persen dari total APBD Rp1,5 triliun,” kata Siska Karina Imran.

Di sisi lain, pemberian bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat terdampak covid-19 juga turut andil dalam pemulihan ekonomi daerah sekaligus peningkatan IPM Kota Kendari. Pada 2020, Pemkot Kendari menyalurkan bansos berupa paket sembako sekira 32.941 paket, bantuan langsung uang tunai sekira Rp.300 ribu kepada 3.639 karyawan dan 3.786 pelaku UKM terdampak covid-19 dan bantuan permodalan sebesar Rp 1 juta kepada sekira 500 UKM.

Pada 2020, Pemkot Kendari mengikutsertakan sekira 5.023 warga kurang mampu dalam program tersebut (JKN-KIS) sehingga total saat mencapai sekira 82 ribu orang. “Ini wujud kepedulian pemerintah kepada masyarakat. Kami pastikan akan selalu memberikan rasa aman bagi seluruh warga. Agar indeks pembangunan manusia kita kedepannya bisa semakin meningkat. Menuju masyarakat Kota Kendari yang sejahtera,” kata Siska. (ags/b)

Tinggalkan Balasan