KENDARINEWS.COM — Bonsai Kelapa atau Kelapa hias tengah digemari puluhan ribu masyarakat di Indonesia. Mulai dari usia tua sampai remaja senang berkreasi dengan tanaman ini tak terkecuali di Sultra. Para penggemarnya, Bonsai Kelapa tak hanya indah dan unik, namun juga bernilai ekonomis yang cukup menjanjikan.
“Kelapa yang dijadikan bonsai bermacam, mulai dari Kelapa gading Orange, gading bulan, kelapa bawang, dan kelapa sayur yang bahannya dari limbah kelapa dan kemudian diolah menjadi bonsai Kelapa,” kata Ketua Bonsai Kelapa Sultra (BKS), Edy Siswanto.
Saat ini, banyak kegiatan yang dilakukan BKS untuk mengenalkan bonsai kelapa kepada masyarakat. Mengingat banyaknya dampak positif yang dihasilkan. Dari sisi lingkungan sangat ramah sebab bisa memanfaatkan limbah lalu. Begitupun dari segi keindahan dan kreatifitas kemudian dari sisi ekonomis.
“Mimpi besar kami makin banyak yang gabung. Utamanya anak muda kreatif di Sultra. Selain hobi, Bonsai bisa menghasilkan uang. Bayangkan harga paling rendah itu Rp 500 ribu rupiah dan paling tinggi itu bisa jutaan, dan yang banyak dicari itu bonsai kelapa minnion. Tidak ada ukuran harga tergantung uniknya. Kita sudah tembus pasar sampai luar Kendari, seperti Makassar dan Jawa,” ujarnya.
Edy menuturkan, komunitas BKS terbentuk berawal dari keresahannya melihat banyaknya limbah kelapa berserakan di lingkungan sekitarnya. Dari keresahan itu, ia mengajak beberapa teman untuk berkreasi memanfaatkan limbah tersebut. Berangkat dari isengnya, siapa sangka menjadi hobi. Karena hobinya dilirik setiap orang yang melihat, ia bersama teman-temannya berkomunitas dan semakin ramai. Hingga saat ini.
“Siapapun yang mau gabung, bebas. Jangan takut, pasti akan di latih. Karena kami senang melakukan pelatihan bonsai kelapa. Bisa kunjungi beberapa sosial media yang kami miliki, untuk Instagram @bonsaikelapaid Facebook @Komunitas Bonsai Kelapa Sultra. Sekretariatnya di Jalan Laute I, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari,” terangnya.
Dia berharap pemerintah mau mendukung dan memberikan ruang bagi pecinta tanaman bonsai di Sultra. Karena ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi bumi anoa. Bagaimanapun, apa yang dilakukan pihaknya, semua demi daerah Sultra. Memajukan Sultra dan bisa menjadi nilai lebih bagi daerah ini.
“Kita ingin bonsai kelapa ini berkembang di Sultra, sehingga bisa menjadi ladang usaha baru yang prospeknya menjanjikan dan bahan mudah diperoleh. Karena seni tak ada matinya,” ujarnya. (c/ndi)