Pemda Konawe Maksimalkan Kampanye Program KB

KENDARINEWS.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) terus melakukan kampanye program kerjanya. Upaya tersebut dilakukan untuk memaksimalkan penetrasi penggunaan alat kontrasepsi pada masyarakat di daerah tersebut. Kampanye program KB itu juga merupakan salah satu upaya dalam menjalankan program pencegahan stunting yang dicanangkan Pemerintah Pusat.

Kepala DPPKB Konawe, Daud Sirupa, mengatakan, warga tak boleh salah persepsi terhadap program KB. Program itu bukan melarang orang melahirkan, namun untuk mengatur kelahiran bayi. Sebab jika kelahiran bayi tidak diatur, dikhawatirkan akan mengganggu proses pertumbuhan si bayi tersebut. “Pentingnya pengaturan kelahiran untuk meminimalisir angka kematian ibu dan bayi saat proses persalinan. Mengatur jarak kelahiran juga perlu. Jarak kelahiran yang tidak terlalu dekat memungkinkan si bayi untuk mendapatkan asupan gizi dan kasih sayang cukup. Sekaligus dapat mencegah stunting,” ujar Daud Sirupa.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Konawe, Gusli Topan Sabara (GTS), menyebut, peran orang tua sangat penting guna menyusun perencanaan dalam suatu keluarga. Menurutnya, program KB itu bukan hanya menjalankan tagline dua anak cukup, tapi juga tentang pendidikan, kesejahteraan keluarga dan perencanaan ke depan. “Mengoptimalkan program KB merupakan salah satu upaya untuk membantu kegiatan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Optimalisasi tersebut dapat menekan angka kelahiran agar perekonomian masyarakat dapat berjalan dan berkembang,” terang GTS. Konawe-2 itu berharap, masyarakat Konawe lebih menyadari pentingnya penggunaan KB. Apalagi, program ini tidak hanya bermanfaat untuk pengendalian jumlah penduduk, namun juga berguna bagi perencanaan kesejahteraan keluarga. “Kami mengingatkan keluarga agar tetap ber-KB. Jika tidak, maka kehamilan tak diinginkan akan bertambah dan meningkatkan jumlah stunting. Kita tidak bisa sekadar melahirkan anak. Tumbuh kembang seseorang dimulai dari bayi hingga balita karena hal itu akan berpengaruh pada pertumbuhan fisik, mental dan kecerdasan intelektual. Kalau anak-anak kuat intelektual, maka mental mereka juga akan kuat,” tandas mantan Ketua DPRD Konawe itu. (b/adi)

Tinggalkan Balasan