Wali Kota Kendari Apresiasi Pelatihan Water Rescue Basarnas Kendari

KENDARINEWS.COM — Bencana bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan bisa menimpa siapa saja. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu responsif terhadap musibah bencana yang terjadi. Apalagi Kota Kendari dan Sultra pada umumnya sangat berpotensi diterjang bencana maupun musibah kecelakaan baik di darat maupun di laut. Atas dasar itulah, masyarakat diminta selalu waspada dan responsif. “Kalau terjadi bencana atau kecelakaan, minimal kita bisa lakukan pertolongan pertama pada korban,” kata Sulkarnain Kadir, Wali Kota Kendari usai membuka kegiatan Pelatihan Pertolongan di Air (Water Rescue) bagi Potensi SAR di Swiss-Belhotel Kendari.

Oleh karena itu, Sulkarnain mengapresiasi pelaksaan pelatihan yang digelar Kantor SAR Kendari dalam mengedukasi masyarakat (Potensi SAR) terkait pencarian dan pertolongan pertama khususnya di musibah kecelakaan atau bencana di air. “Tentu dengan melibatkan banyak stakholder khususnya masyarakat, maka pengetahuan, pemahaman tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukan bagaimana ketika musibah itu terjadi saya kira itu sangat bermanfaat bagi masayarakat,” kata Sulkarnain.

Politis PKS Sultra ini berpesan, seluruh potensi SAR yang mengikuti pelatihan agar serius mengikuti kegiatan sehingga pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan bisa dikuasai dan diterapkan jika kedepan kemungkian buruk (bencana). “Mudah-mudahan apa yang didapatkan dan dikuasai tidak hanya menjadi milik pribadi tapi bisa ditularkan kepada seluruh masyarakat agar memiliki pemahaman yang sama. Bisa responsif terjadap bencana, terutama bisa melakukan pencarian dan pertolongan,” kata Sulkarnain Kadir.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor SAR Kendari, Aris Sofingi mengatakan, pelatihan yang digelar sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan dimana Basarnas berkewajibam untuk memasyarakatkan upaya pencarian dan pertolongan (Search and Rescue) kepada masyarakat. Lanjut dia, edukasi tentang SAR kepada masyarakat sangat penting agar pencarian dan pertolongan menjadi budaya, sehingga mereka senantiasa dapat berkontribusi dengan memberikan respon yang cepat jika terjadi kecelakaan dan juga bencana serta kondisi membahayakan manusia dimanapun kita berada.

“Bencana itu yang merasakannya kita, masyarakat itu sendiri, sehingga kita bertugas untuk memasarakatkan SAR supaya jika terkadi bencana masyarakat itu sendiri yang bisa membantu dan menolong lebih awal terhadap dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya,” pungkasnya. Sekedar informasi, sebanyak 50 potensi SAR yang terdiri dari unsur TNI/Polri, instansi pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa akan menjalani pelatihan Water Rescue di Pantai Toronipa pada 15 – 18 Maret 2021. (b/ndi/ags)

Tinggalkan Balasan