KENDARINEWS.COM — Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Munam sukses menggelar pertunjukan kesenian tradisional bertajuk “Kreativitas tanpa batas di masa pandemi”. Kegiatan tersebut digelar virtual dengan tujuan merangsang kembali geliat ekonomi pada bidang seni dan kreativitas masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Muna, Dahlan Kalega, menerangkan, pertunjukan kesenian itu merupakan upaya Pemerintah Pusat melalui KPC-PEN dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sempat lesu akibat pandemi. Kegiatan serupa hanya digelar pada tiga daerah untuk Sulawesi Tenggara yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan dan Muna. Dahlan sangat mengapresiasi kegiatan itu karena menjadi stimulus baru dalam merangsang semangat para pekerja seni dan ekonomi kreatif lainnya.
“Pandemi tidak boleh mematikan kreativitas apalagi sampai mematikan ekonomi,” jelasnya, Senin (16/11). Pertunjukan kesenian tersebut juga dirangkaikan dengan dialog musik tradisional dengan konsep Mai Te Wuna. Unsur Pemkab yang hadir diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Amiruddin Ako dan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kab. Muna, dr. La Ode Wahid Agigi. Kegiatan itu sendiri dibuka Plh. Sekretaris Kabupaten Muna, Ali Basa dan disaksikan langsung secara virtual oleh Kementerian Komunikasi di Jakarta.
Ali Basa menerangkan, pandemi memang mengguncang hampir semua sektor perekonomian. Salah satu yang paling merasakan dampaknya ialah para pekerja seni. Mereka kehilangan pendapatan karena tidak lagi memiliki lapangan pekerjaan sebagai akibat tidak diizinkannya kegiatan keramaian. Demikian pula pelaku ekonomi kreatif seperti penenun yang nyaris gulung tikar. Kondisi seperti itu harus diatasi dengan inovasi. Pemerintah berupaya hadir melalui serangkaian kebijakan.
“Tidak cukup hanya dengan jaring pengaman sosial. Pekerja seni dan pelaku usaha harus didorong tetap tumbuh. Salah satu wujud konkret upaya pemerintah adalah melalui pementasan kesenian yang diinisiasi KPC-PEN,” jelasnya. Asisten III Setkab Muna itu mengatakan, pelaku usaha harus beralih dari pemasaran konvensional menuju digitalisasi. Strategi itu akan dibantu sepenuhnya oleh Pemkab Muna. Ali Basa mencontohkan, para pelaku usaha tenun Masalili kini harus pandai-pandai memanfaatkan media sosial agar produknya tetap bisa dipasarkan meskipun dengan kebijakan protokol kesehatan yang ketat. Ia berharap, ekonomi daerah tetap bisa tumbuh dengan hadirnya inovasi baru dari pelaku usaha. “Tidak boleh menyerah, kita tetap harus tumbuh,” paparnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Muna, Amiruddin Ako, menerangkan, secara umum pandemi berdampak pada sektor pariwisata dan kuliner kendati pada triwulan ketiga tahun ini sektor itu sudah mulai bangkit lagi. Ia optimis meski dengan protokol kesehatan yang ketat, sektor tersebut bisa segera pulih. Lebih jauh, soal pekerja seni dan dunia usaha, Amir menerangkan, strategi yang efektif di masa pandemi dilakukan dengan memanfaatkan market place yang tersedia saat ini. Pelaku usaha harus berusaha agar produknya bisa dipasarkan secara online baik melalui platform seperti Tokopedia ataupun Lazada. Meski demikian, strategi ini butuh dukungan instansi Kominfo agar kecepatan internet bisa didongkrak. “Digitalisasi harus digalakkan jika ingin tetap tumbuh,” imbuhnya. (b/ode)