Bupati Bombana Bangun Rumah Sakit dan Stadion

KENDARIPOS.CO.ID — Pada periode kedua memimpin otoritanya, Bupati Bombana, H. Tafdil bersama Wakil Bupati, Johan Salim, kian meningkatkan pembangunan infrastruktur. Tujuannya untuk mendukung aktivitas masyarakat, baik pada bidang sosial maupun ekonomi. Tahun 2020 ini, salah satu proyek penting yang sedang digagas adalah pembangunan gedung Rumah Sakit Daerah (RSUD) Bombana bertaraf nasional. Anggaran sekitar Rp 100 miliar sudah disiapkan. Jika tak ada kendala, pembangunan fasilitas layanan kesehatan tersebut dapat dimanfaatkan pada Januari 2022 mendatang.

H. Tafdil

Bupati Bombana, H. Tafdil, mengatakan, pembangunan rumah sakit bertaraf nasional sudah dimulai dan dijadwalkan tuntas akhir 2021, atau paling lambat awal 2022. Diakuinya, keberadaan rumah sakit tidak saja akan menjadi tempat berobat bagi masyarakat Bombana saja, tapi juga akan dijadikan sebagai rumah sakit rujukan bagi kabupaten tetangga, seperti Muna Barat. Terlebih lagi lokasinya sangat strategis. “Rumah sakit ini nantinya bakal didukung dengan berbagai macam peralatan modern dan fasilitas lengkap yang memadai. Bahkan, rumah sakit ini juga akan memiliki fasilitas gedung VIP tiga lantai dengan kapasitas sekitar 30 ruangan,” paparnya, Senin (16/11).

Bombana-1 itu menegaskan, pembangunan rumah sakit tersebut juga sekaligus untuk merealisasikan visi misinya pada bidang kesehatan, melalui program Gembira Sehat. Selain itu, suami Anggota DPD RI, Hj. Andi Nirwana ini juga bertekad mempersembahkan sebuah stadion dilengkapi fasilitas sarana olahraga memadai bagi masyarakat Bombana. Rencananya, stadion ini mulai dikerjakan tahun depan dan tuntas 2022 mendatang. “Saat ini usia Bombana sudah hampir 17 tahun. Namun khususnya di ibu kota, tidak ada sarana olahraga yang tersedia untuk masyarakat, seperti stadion. Padahal ini merupakan salah satu fasilitas umum yang cukup penting dan diimpikan-impikan masyarakat,” ungkapnya.

Namun, tekadnya untuk menghadirkan sebuah fasilitas olahraga bagi masyarakat terhambat karena keterbatasan anggaran. Terlebih lagi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bombana, menolak relaksasi utang yang telah diusulkan Pemkab baru-baru ini. “Kita target 2021 sudah pengerjaan, sebab rencananya menggunakan satu tahun anggaran, atau bisa saja bertahap. Mungkin saja dengan sistem multiyears. Tapi itu kita lihat lagi kesiapan anggaran,” jelasnya. (b/idh)

Tinggalkan Balasan