KENDARINEWS.COM — Strategi penanganan wabah Covid-19 yang dilakukan Pemkot Kendari mendapat perhatian dari DPRD Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sultra). Para anggota legislatif (Aleg) ini rela datang ke Kota Kendari belajar kiat Pemkot menangani wadah yang menyerang sistem pernapasan ini. Ketua DPRD Kendari H. Subhan mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk melakukan studi komparatif terkait upaya pengendalian Covid-19 dan penerapan penyaluran bantuan sosial di masa pandemik dalam rangka pemulihan ekonomi. “Saya sangat mengapresiasi Kunker anggota DPRD kabupaten Minahasa Tenggara yang menjadikan Kota Kendari sebagai tujuan untuk melakukan studi komparatif. Jadi, kita dapat bertukar informasi terkait penanganan dan penyaluran bantuan sosial dalam rangka pemulihan ekonomi di masa Covid-19 ini,” beber Subhan.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara Marti M mengaku tertarik dengan penanganan covid-19 di Kendari. Sejauh ini, ia menilai Pemkot berhasil mengendalikan laju penambahan covid-19. Selain itu, proses penyaluran bantuan sosial (bansos) juga dianggap tetap sasaran. “Kita tadi sudah dijelaskan oleh tim gugus tugas percepatan penanganan pandemik Covid-19 Kota Kendari. Salah satunya dari Dinas Sosial (Dinsos) Kendari yang memaparkan langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan Pemkot Kendari. Dan kami rasa itu bisa diterapkan di Minahasa,” jelas Marti. “Kita juga diberi gambaran terkait apa yang sudah di lakukan tim gugus tugas dalam mencegah meluasnya Covid-19. Salah satunya intes mengkampanyekan 3M (mencuci tanggan, memakai masker, dan menjaga jarak) dalam operasi yustisi yang dilakukan tiap hari,” tambahnya.
Terpisah, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menyambut baik kedatangan legislator asal Minahasa Tenggara tersebut. Menurutnya, upaya penanganan yang dilakukan pihaknya sebenarnya sama saja dengan upaya penangan Covid-19 didaerah lain bahkan di Minahasa Tenggara itu sendiri. Hanya saja, kata Sulkarnain, berkat kerja sama dan kerja keras seluruh stakholder mulai dari tenaga kesehatan, keamanan dan segenap masyarakat Kota Kendari setidaknya bisa mengendalikan laju penyebaran Covid-19. Terbukti, kata Sulkarnain, pekan lalu, jumlah pasien hampir menembus angka 1.000 pasien itu bisa berangsur turun hingga hari ini (kemarin) tersisa sekira 600 pasien.
“Sebenarnya waktu itu saya sempat khawatir kalau pasien yang dirawat sudah mencapai 1.000 pasien. Alhamdulillah upaya keras teman-teman melakukan tracing massal dengan metode swab antigen serta operasi yustisi yang dilakukan itu bisa menekan laju penambahan kasus pasien Covid-19. Sementara untuk yang menjalani perawatab kami pastikan kebutuhannya tercukupi sehingga imunitasnya cepat normal kembali dan akhirnya sembuh,” kata Sulkarnain.
Khusus penyaluran bantuan sosial, lanjut Sulkarnain, pihaknya betul-betul melakukan pendataan dilapangan dan memastikan penerima adalah benar masyarakat yang terdampak. Bukan hanya melibatkan Dinsos melainkan juga melibatkan Inspektorat dan KPK sehingga tepat sasaran dan akuntabilitasnya terjaga. “Alhamdulillah, sekitar 70 ribu ribu paket bantuan sembako sudah kami salurkan kepada masyarakat Kota Kendari. Selain itu, sekitar 10 ribu kami usul untuk mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) yang penyalurannya masih dilakukan sampai saat ini, begitupun pengusulan bantuan lainnya,” ungkap Sulkarnain. (b/ags)