KENDARINEWS.COM — Penataan kawasan Bungkutoko-Petoaha bakal segera dirampungkan. Hingga kini, progresnya telah mencapai 93 persen. Jika tidak ada kendala, proyek yang digagas Pemkot Kendari bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-PR) melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kota Kendari akan diresmikan bulan November ini.
Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir menyambut baik penuntasan pembangunan tersebut. Ia tak menyangka proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 40 miliar itu bisa tuntas hanya dalam kurun waktu setahun saja. “Saya salut dengan kinerja teman-teman BPPW Sultra. Mereka tanpa kenal lelah mau bekerjasama dan membantu Pemerintah Kota Kendari melakukan penataan di Bungkutoko dan Petoaha. Ini patut kita apresiasi,” kata Sulkarnain Kadir, kemarin.
Sulkarnain mengungkapkan, ada sembilan item penataan kawasan di Bungkutoko dan Petoaha. Kesembilan item itu adalah
penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH), pembangunan jalan lingkungan, Water Front City, saluran air (Drainase), jalan titian kramba, Tempat Pengelolaan Sampah Reusce (mengurangi), Reduce (menggunakan), Recyle (daur ulang) atau TPS 3R, duiker plat, tambatan perahu, tempat duduk dan jalan paving block.
“Secara keseluruhan progresnya sekitar 93 persen. Semua sudah hampir rampung dan insyah allah akan diresmikan bulan ini (November),” kata Sulkarnain.
Selain menata lanjut dia, program Kotaku juga membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Pasalnya, tak sedikit warga yang terlibat langsung melakukan penataan. “Berdasarkan informasi dari pihak balai ada sekitar 100 orang tenaga kerja lokal yang dilibatkan. Ini tentunya sangat bermanfaat bagi mereka yang terdampak Covid-19, yang memang kehilang pekerjaan saat pandemi. Sehingga melalui program ini mereka semua terakomodir,” kata Sulkarnain.
Ketua DPC PKS Kota Kendari ini pun memastikan, kawasan Bungkutoko dan Petoaha bakal menjadi desitinasi wisata baru bagi warga metro. Itu dikarenakan letak Bungkutoko dan Petoaha yang sangat strategis, yang telah terhubung langsung dengan Jembatan Teluk Kendari.
“Saya yakin kawasan Bungkutoko dan Petoaha bakal jadi primadona wisata baru di Sultra. Dia bisa dijangkau dari berbagai arah. Daerah ini menjadi salah satu kawasan wisata terluas karena berada diatas lahan sekira 31 hektar. Sebab di sana telah dibangun tempat bersantai, wisata kuliner, ruang terbuka hijau, taman Petoaha, dermaga, Jogging Track, dan ada kampung kerang,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPPW Sultra Mustaba optimis penataan kawasaan Bungkutoko dan Petoaha bisa tuntas sesuai target. Saat ini, pengerjaannya sudah sampai di tahap finishing. “Secara umum hampir rampung. Kita tinggal finishing. Merapikan beberapa bagian yang kurang supaya hasilnya maksimal dan bisa bertahan lebih lama,” kata Mustaba.
Setelah tuntas, pengelolaan serta perawatan kawasan Bungkutoko dan Petoaha akan diserahkan ke Pemkot Kendari. Ia pun berharap Pemkot Kendari dapat melakukan perawatan kawasan dengan baik dan berkala sehingga pemanfaatan kawasan bisa dirasakan selamanya yang tentunya akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat dan daerah.
“Selain pemerintah, masyarakat juga perlu menjaga kawasan ini. Sebab kawasan ini tak hanya menjadi aset pemerintah namun juga warga itu sendiri. Mereka bisa mencari penghidupan di kawasan ini, entah itu mau berusaha atau lainnya,” kata Mustaba. (b/ags)
PEMKOT KENDARI FOR KENDARI POS
PENATAAN WILAYAH : Suasana penataan kawasan Bungkuto di Kecamatan Abeli. Rencananya, kawasan tersebut bakal diresmikan bulan ini dan diprediksi bisa menjadi primadona baru disektor pariwisata Sultra.
Proyek Penataan Kawasan Bungkutoko-Petoaha
-Anggaran Rp 40 Miliar
-Progres 93 Persen
-Target Pengerjaan Akhir November 2020
Item yang Dibenahi
-Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
-Pembangunan Jalan Lingkungan dan Jalan Paving Blok
-Water Front City
-Saluran air (Drainase)
-Jalan Titian Karamba
-TPS 3 R atau Reusce (mengurangi), Reduce (menggunakan), Recyle (daur ulang)
-Duiker Plat
-Tambatan Perahu
-Tempat Duduk