KENDARINEWS.COM — Putusan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Bungkutoko sudah final. Dari hasil rapat Pemprov Sultra bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan, PT Pelindo IV (Persero), perwakilan Polda dan Korem serta perwakilan dua yang bersengketa diputuskan, TKBM Karya Mandiri diberikan kesempatan melakukan aktifitas bongkar muat. Hanya saja, porsinya lebih kecil atau 30 persen.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra, Hj Nur Endang Abbas, meminta semua pihak menghormati putusan tersebut. Dengan begitu, aktifitas kegiatan bongkar muatan di Kendari New Port Bungktoko bisa kembali normal. Bagi TKBM yang melanggar, pemerintah akan memberikan tindakan tegas berupa sanksi. “Rapat ini merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya di Kendari New Port. Sebagai penengah, kami harus mengambil langkah cepat. Jika tidak, kegiatan ekonomi yang terhambat di sana. Jadi, sepahit apapun putusan tersebut kita harus terima,” kata Jenderal ASN ini saat memimpin rapat di ruang Pola Kantor Gubernur Sultra akhir pekan lalu.
TKBM Tunas Bangsa Mandiri dan TKBM Karya Bahari kata dia, sama-sama memiliki legalitas. TKBM Tunas Bangsa Mandiri beroperasi di terminal Bungkutoko sementara Karya Bahari di terminal Nusantara. Namun sejak pembangunan Jembatan Teluk Kendari, kegiatan bongkar muat dipindahkan di Kendari New Port.
“Kami berusaha mengambil jalan tengah. Makanua, kami tawarkan sistem pengguliran. Sebanyak 70 persen untuk TKBM Tunas Bangsa Mandiri dan 30 persen untuk TKBM Karya Bahari. Mekanisme pengaturannya, nanti diatur pihak KSOP. Bukan hanya itu, pekerjaan dengan sistem berbagi bongkar muat per kapal yang bagian masing-masing TKBM ditentukan oleh perusahaan bongkar muat PT Pelindo IV Cabang Kendari dan KSOP Kelas II Kendari secara adil dan merata,” jelasnya.
Untuk diketahui, rapat tersebut dihadiri Kepala KSOP Kelas II Kendari, Rushan Muhammad, Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Hado Hasina, General Manager PT Pelindo IV (Persero) cabang Kendari, Debby Duakaju, Kepala Disperindag Sultra, Siti Saleha, perwakilan Polda dan Korem serta perwakilan TKBM Tunas Bangsa Mandiri dan Koperasi TKBM Karya Bahari. (c/rah)