DIPA Telat Cair, Serapan APBN Belum Maksimal

KENDARINEWS.COM — Realisasi serapan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kendari belum maksimal. Hingga tanggal 29 Oktober, dana yang terserap baru sekitar 71,62 persen atau Rp 3,46 triliun dari Rp 4,83 triliun pagu anggaran tahun 2020. “Serapan anggaran secara nasional memang menjadi perhatian. Makanya, Presiden turun langsung mengawasi. Untuk wilayah KPPN Kendari yang meliputi Pemprov Sultra, Pemkot Kendari, Pemkab Konawe, Pemkab Konawe Selatan, Pemkab Konawe Utara, Pemkab Konawe Kepulauan dan Pemkab Bombana yang meliputi 268 satuan kerja, dana yang telah dicairkan sebesar Rp 3.46 triliun,’ beber Teguh Ratno Sukarno, Kepala KPPN Kendari.

Pencairan APBN diperuntukan untuk beberapa item. Untuk belanja pegawai Rp 1,31 triliun atau 81,82 persen, belanja barang Rp 1,314 triliun atau setara 68,63 persen dan belanja modal Rp 811 miliar atau sekira 63,08 persen. “Sementara untuk belanja bantuan sosial Rp 24 miliar atau 84,02 persen,” jelasnya.

Untuk dana transfer daerah kata dia, terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan cadangan DAK fisik sebesar Rp 2,077 triliun. Selain itu, ada pula penyaluran Dana Desa (DD) sebesar Rp 594 miliar dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 690 miliar. Dengan tersisa waktu sekitar 2 bulan, diharapkan terjadi peningkatan yang signifikan. “Kami mengalami beberapa kendala di lapangan. Nilai serapan di sejumlah OPD di beberapa Pemda masih rendah. Seperti di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari yang belum melakukan pencairan Rp 3 miliar. Begitu pun di Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM Konawe Kepulauan sebesar Rp 2,5 miliar, “terangnya.

Persoalannya, DIPA baru diterima OPD pada bulan September sehingga menyulitkan untuk dilaksanakan sampai akhir tahun. Namun demikian, KPPN Kendari terus mendorong tingkat penyerapan anggaran. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan satuan kerjanya. Paling tidak, angka serapan anggaran bisa mencapai 90 persen sebagaimana target nasional. “Kami berharap target itu dapat terealisasi dengan waktu yang sisa dua bulan lagi. Tetapi kami tetap optimis target 90 persen itu dapat terwujud di akhir tahun ini, “pungkasnya. (b/rah)

Tinggalkan Balasan