Harga Sembako di Pasaran Stabil

KENDARINEWS.COM — Strategi Pemprov Sultra menjaga stabilisasi harga bahan pokok di masa pandemi mulai membuahkan hasil. Laju inflasi dalam beberapa bulan terakhir mulai bisa dikendalikan. Bulan September lalu, Sultra mengalami deflasi 0,14 persen. Pada bulan Agustus lalu, laju inflasi sebesar 0,60 persen.

Kepala Disperindag Sultra Hj. Sitti Saleha mengatakan harga komoditas di pasaran masih terkontrol. Hal ini tak lepas upaya yang dilakukan pemerintah seperti operasi pasar, menjaga ketersedian pangan hingga memantau distribusinya. Makanya, Sultra tidak mengalami lonjakan harga pangan yang signifikan.

Kepala Disperindag Sultra, Sitti Saleha (dua dari kanan) saat mendampingi Gubernur Sultra, Ali Mazi (kemeja putih, kiri) dan Ketua TP PKK Sultra, Agista Ariany (kaos kuning kombinasi biru) melakukan sidak di Pasar Basah Mandonga beberapa waktu lalu.

Operasi pasar kata dia, tak hanya di Kota Kendari namun di berbagai daerah seperti Baubau, Kolaka, Buton Utara, Konawe dan kabupaten lainnya di Sultra. Sebagai motor pengendali inflasi, pihaknya berupaya menjaga harga bahan pokok di pasaran agar bisa dijangkau masyarakat.

“Demi menekan laju inflasi, kami gelar pasar murah dengan menyediakan ribuan paket sembako murah untuk masyarakat. Bahkan bagi warga yang tidak mampu kami salurkan paket sembakonya secara gratis. Total, sebanyak 18.292 paket sembako yang kami salurkan secara gratis bagi warga yang membutuhkan,” ungkapnya.

Bukan hanya itu saja, pihaknya juga aktif melakukan sidak pasar. Harga yang dibanderol pedagang tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat. “Kami beserta TPID yang dikomandoi langsung oleh Gubernur Sultra, H. Ali Mazi beberpa waktu yang lalu, turun langsung di lapangan untuk sidak pasar. Alhasil, harga bisa di-push sehingga terjangkau,” kata Saleha.

Bulan September 2020, rerata harga komoditas pangan di pasar rakyat yang ada di Sultra masih dalam kategori normal dan tak mengalami lonjakkan. “Misalnya harga beras medium yang dibanderol hanya Rp 9 ribu perkg, gula pasir Rp 12.500 perkg, telur Rp 25 ribu perkg, daging sapi Rp 120 ribu perkg dan lainnya,” pungkasnya. (c/ags)

Upaya Disperindag Tekan Inflasi
-Operasi Pasar di Berbagai Daerah
-Pantau Distribusi Kebutuhan Pokok
-Jaga Ketersediaan Kebutuhan Pokok di Pasaran
-Salutkan 18.292 Paket Sembako

Tinggalkan Balasan