KENDARINEWS.COM — Aksi unjuk rasa di Sultra sering kali berakhir dengan tindakan anarkis. Massa yang turun berunjuk rasa dinilai sangat mudah disusupi dan terprovokasi sehingga berefek pada terpancingnya demonstran dan aparat keamanan bentrok. Bahkan, sejumlah fasilitas umum kadang menjadi sasaran amukan.
Rasa prihatin inilah yang membuat sejumlah komunitas turun ke jalan melakukan Deklarasi Anti Anarkisme. Sekitar ratusan massa yang terdiri dari 15 komunitas melakukan kampanye damai “menolak anarkisme” di pelataran MTQ Square. Komunitas tersebut berasal dari berbagai club motor, penggiat alam, pengurus OSIS dan angkatan-angkatan reuni yang tergabung dalam Komunitas Anti Kekerasan Sultra menggelar Deklarasi Anti Anarkisme.
Ketua Panitia Deklarasi Anti Anarkisme, H. Rahmad mengungkapkan deklarasi yang digelar merupakan kampanye anti kekerasan di Sultra. Langkah tersebut sebagai upaya menekan tindakan anarkis di Wilayah Sultra. Tak hanya persoalan anarkisme dalam setiap aksi unjuk rasa, namun berbagai bentuk kekerasan lainnya juga menjadi bagian dari perhatian komunitas ini.
“Pergerakan-pergerakan yang selama ini berlangsung di Sultra gampang terpancing. Makanya kami dari berbagai elemen masyarakat membetuk kegiatan sosial deklarasi anti kekerasan,” ungkap H. Rahmad.
Komunitas Anti Kekerasan, kata dia, bakal memproklamirkan gerakan tersebut di berbagai media. Mereka akan terus melakukan kampanye agar setiap penyaluran aspirasi melalui aksi unjuk rasa tetap berlangsung damai. Mereka memproklamirkan diri selaku duta #Kendari Aman, #Kendari Nyaman, #Sultra Damai.
“Kami mengajak seluruh masyarakat dan mahasiswa dapat menanamkan kesadaran dan bersama-sama menciptakan Sultra tetap damai. Dengan aksi sosial ini, kami mengharapkan dapat mereduksi atau menghilangkan citra buruk Sultra yang identik dengan demo anarkis. Mari kita kembalikan daerah kita seperti masa lalu yang dikenal sebagai daerah yang paling aman dan damai,” harapnya. (b/m2)