Bupati Konsel ‘Tantang’ Putra Daerah Jadi Dokter Spesialis, Siapkan Beasiswa Hingga Rp 1 Miliar

KENDARINEWS.COM-– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) menyiapkan program beasiswa ambisius untuk mendorong lahirnya lebih banyak dokter spesialis dari kalangan putra-putri daerah. Bupati Konsel, Irham Kalenggo, bahkan menegaskan kesiapannya untuk membiayai pendidikan dokter spesialis hingga Rp 1 miliar per orang melalui proses seleksi yang ketat.

“Saya tantang anak-anak kita di Konawe Selatan. Kalau mereka ingin melanjutkan pendidikan spesialis, saya sanggup biayai. Setahun saya targetkan lima orang. Anggarannya sudah saya siapkan, tinggal mereka mau atau tidak, tentu melalui seleksi,” ujar Irham saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VI Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Konsel di Kendari.

Menurut Irham, program ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan anggaran rutin daerah yang mencapai sekitar Rp 13 miliar per tahun untuk mendatangkan dokter spesialis dari luar daerah. “Daripada setiap tahun kita mengeluarkan Rp 13 miliar untuk membayar dokter dari luar, lebih baik kita sekolahkan anak-anak kita sendiri,” tegasnya.

Muscab IDI ke-VI yang dirangkaikan dengan Simposium Kesehatan Mata Nasional ini diikuti oleh ratusan dokter umum se-Konsel dan sejumlah dokter spesialis dari berbagai daerah. Acara yang merupakan hasil kolaborasi antara IDI Konsel dan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Sulawesi Tenggara ini mengangkat tema “Retinopati Diabetika dan Penanganan Katarak”.

Simposium menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu dr. Desti Priani, Sp.M, yang membahas “Retinopati Diabetik, Bahaya yang Tak Terlihat”, dan dr. Deby Trisnawaty Mansyur, Sp.M, yang memaparkan materi “Mata Cerah Tanpa Kacamata, Penanganan Katarak dengan Teknologi Terkini”. Sesi ini dipandu oleh moderator dr. Siska Aprianti.

Ketua IDI Konsel, Irzal Junaid, menyoroti peningkatan kasus retinopati diabetika yang memerlukan perhatian serius.

Sementara itu, Ketua Panitia, Mbayo Ridwan Sandi, mengungkapkan bahwa tema simposium dipilih karena minimnya alat kesehatan mata di puskesmas dan terbatasnya jumlah dokter spesialis mata di Konsel. Program beasiswa ini diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut dalam jangka panjang.

I

Tinggalkan Balasan