Inovasi PKK Konsel, Budaya Lokal Jadi “Jembatan” Emas Tekan Angka Stunting

KENDARINEWS.COM-– Tim Penggerak PKK dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB) Konawe Selatan (Konsel) menunjukkan keseriusan luar biasa dalam menekan angka stunting. Tak hanya dengan program konvensional, kali ini mereka memanfaatkan kekayaan budaya lokal sebagai media edukasi yang ampuh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Ketua TP PKK Konsel, Nurlita Jaya AS, menegaskan bahwa PKK hadir bukan hanya sebagai organisasi perempuan, melainkan sebagai garda depan yang memastikan setiap keluarga memahami pentingnya gizi anak sejak dini. “Budaya bukan hanya warisan, tapi juga sesuatu yang ampuh untuk mendorong kesadaran masyarakat. Pesan pencegahan stunting yang dikemas lewat tradisi akan lebih mudah diterima,” ungkapnya kemarin.

Upaya inovatif ini terlihat jelas pada sosialisasi pencegahan stunting yang digelar dalam upacara pembukaan Jambore PKK Konsel. Kegiatan yang dirancang secara khusus ini bertujuan menyampaikan pesan-pesan penting terkait kesehatan dan gizi anak melalui pendekatan kearifan lokal yang menarik dan mudah dicerna.

Upacara yang berlangsung meriah di lapangan kantor Bupati Andoolo itu, dimeriahkan dengan pertunjukan tari tradisional yang mengusung tema “Budaya Lokal untuk Gizi Anak Sehat”. Tarian ini menjadi medium efektif untuk menyampaikan informasi krusial tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini, mulai dari asupan gizi ibu hamil hingga pola makan balita.

Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) berbasis budaya dipandang sangat relevan di Konsel, mengingat masyarakatnya yang sangat dekat dengan budaya dan tradisi. Pendekatan ini diyakini bisa mempercepat penurunan prevalensi stunting yang masih menjadi perhatian nasional.

Nurlita Jaya AS optimis bahwa dengan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, target Konsel untuk menurunkan angka stunting dapat berhasil. “Tentunya dengan dukungan penuh masyarakat, target Konsel untuk menurunkan stunting dapat berhasil melalui program nyata yang dijalankan dari desa hingga kabupaten,” pungkasnya, menyerukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.

Melalui pendekatan yang menyentuh akar budaya masyarakat ini, Konsel berharap dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan bebas stunting di masa depan.

Tinggalkan Balasan