Menanti Pengumuman Akhir, Sebanyak 20.246 CPNS Berebut 1.509 Formasi

kendarinews.com—Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah merampungkan tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada pertengahan Desember 2024 lalu. Kini, sebanyak 20.246 peserta yang lolos hingga tahap ini tengah menanti pengumuman hasil akhir untuk memperebutkan 1.509 formasi yang tersedia.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, Hj. Zanuriah, menjelaskan bahwa proses integrasi nilai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan SKB menjadi faktor yang mempengaruhi waktu pengumuman.

“Bila merujuk jadwal awal, pengumuman hasil CPNS sudah bisa dilakukan mulai 5-12 Januari 2025. Artinya, masih ada waktu. Integrasi nilai tidak secepat itu karena pesertanya cukup banyak. Namun, jika selesai lebih awal, tentu akan segera kami umumkan,” ungkap Zanuriah.

Setelah hasil akhir diumumkan, pemerintah telah menetapkan beberapa tahapan lanjutan yang perlu diikuti. Tahapan tersebut meliputi masa sanggah akan berlangsung selama tiga hari, yakni pada 13-15 Januari 2025. Ini memberikan kesempatan bagi peserta yang merasa dirugikan untuk menyampaikan keberatan atas hasil seleksi.

Kemudian jawaban sanggah dimana  pemerintah akan menanggapi sanggahan peserta mulai 13 hingga 19 Januari 2025.

“Kemudian pengelohan hasil sanggah. Data  yang telah diperbarui dari masa sanggah akan diolah kembali pada 15-20 Januari 2025, dengan pengumuman pasca-sanggah dijadwalkan pada 16-22 Januari 2025,”jelasnya.

Tahapan seleksi CPNS tidak berakhir pada pengumuman hasil sanggah. Peserta yang dinyatakan lolos masih harus melalui beberapa proses penting diantaranya pengisian Daftar Riwayat Hidup (DRH) NIP CPNS. Proses ini akan berlangsung dari 23 Januari hingga 21 Februari 2025. Peserta yang dinyatakan lolos diwajibkan mengisi data secara lengkap dan akurat sebagai bagian dari administrasi lanjutan.

“Tahap terakhir adalah pengusulan Nomor Induk Pegawai (NIP) CPNS yang dijadwalkan pada 22 Februari hingga 23 Maret 2025,”paparnya.

Hj. Zanuriah menekankan bahwa seleksi CPNS tahun ini dilakukan dengan sistem yang ketat dan transparan. “Proses seleksi kami lakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tanpa intervensi pihak mana pun. Kami berkomitmen menjaga objektivitas dan profesionalisme dalam setiap tahapannya,” tegasnya.

Dengan jumlah formasi yang tersedia hanya 1.509, persaingan di seleksi CPNS Sultra tahun ini sangat ketat. Para peserta diharapkan dapat bersabar dan tetap mengikuti perkembangan informasi resmi dari pemerintah.

“Bagi para peserta CPNS, pengumuman ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari pengabdian sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara. Proses panjang ini menjadi bukti nyata bahwa menjadi seorang abdi negara memerlukan dedikasi, kerja keras, dan ketekunan. Semoga mereka yang terpilih dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,”ucapnya.

Kelulusan seleksi CPNS sepenuhnya ditentukan oleh kemampuan dan kompetensi pelamar. Proses seleksi yang ketat dirancang untuk memastikan bahwa hanya individu dengan kualifikasi terbaik yang dapat lolos. Oleh karena itu, para pelamar diimbau untuk tidak mempercayai oknum atau pihak tertentu yang menjanjikan kelulusan dengan syarat menyediakan sejumlah uang atau bentuk imbalan lainnya.

“Kami mengingatkan kepada seluruh pelamar agar berhati-hati terhadap calo atau pihak yang mengaku dapat membantu meloloskan setiap tahapan seleksi. Kelulusan sepenuhnya berdasarkan penilaian objektif terhadap kemampuan dan kompetensi masing-masing peserta,” tegasnya.

Selain itu, panitia seleksi juga menggarisbawahi pentingnya kejujuran dalam penyampaian data selama proses seleksi. Apabila di kemudian hari ditemukan bahwa pelamar memberikan data yang tidak sesuai fakta atau melakukan manipulasi, maka kelulusan yang bersangkutan akan dinyatakan batal.

“Jika ditemukan adanya data palsu atau manipulasi, baik saat proses seleksi maupun setelah diangkat menjadi CPNS, status kelulusan akan dibatalkan, dan pelamar atau CPNS tersebut dapat diberhentikan,” ungkapnya. (rah)

Tinggalkan Balasan