Kilau Perhiasan Perak ”Buah Tangan” Khas Kendari

KENDARINEWS.COM–Kendari juga dikenal dengan kerajinan peraknya yang mumpuni. Dari tangan para perajin, perak bisa disulap menjadi bros, cincin, anting, hingga pernak-pernik yang unik lainnya.

Selain dijadikan perhiasan, kerajinan perak ini juga bisa digunakan sebagai pajangan. Anda bisa menemukan kerajinan perak mulai dari ukuran kecil hingga yang besar, tentunya dengan desain yang sangat indah nan memukau.

Kerajinan perak Kendari telah teruji.Hasil karya perajin berteknik tinggi ini telah mendunia, bahkan banyak dipakai oleh kalangan atas.

Di Kota Kendari, kerajinan perak diupayakan agar tetap bertahan. Salah satu tempat untuk melihat proses pembuatan perak ada di bengkel kerja Dekranasda Provinsi Sultra.

Kerajinan perak Kendari beraneka bentuknya yang indah seperti bros berbentuk bunga, cincin, dan ornamen kalung bertumpuk di dalamnya.

”Untuk menghilangkan yang hitam-hitam, atau bekas bakaran itu kita celup ke air raksa secara berulang agar hasilnya maksimal, ” paapr Pujiono salah satu perajin perak di Kendari

Salah satu alasan mengapa kerajinan tersebut menjadi ikon Kota Kendari yang bernilai ekonomi tinggi yakni fakta bahwa setiap orang yang berkunjung ke Kota Kendari selalu mencari keberadaan dari hasil-hasil kerajinan perak.

Tak hanya orang-orang dari luar Kota Kendari saja, melainkan masyarakat lokal pun banyak yang masih meminati kerajinan legendaris tersebut.

Kerajinan perak legendaris dari Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini juga dikenal dengan sebutan ”Kendari Werk” atau yang berarti ”Karya Kendari” dalam bahasa Belanda, merupakan salah satu jenis kerajinan perak dengan teknik filigree, metode yang jarang ditemui di sentra kerajinan perak lainnya di Tanah Air.

Di awal proses pembuatan, para perajin melebur perak mentah dengan pemanas pompa tradisional hingga leleh merata. Perak lalu dicetak dalam cetakan balok, kemudian ditempa.

Bahan juga dibentuk dengan mesin pres untuk menghasilkan benang-benang perak berbagai ukuran. Benang-benang itu lalu diolah dan dibentuk menjadi perhiasan. Semuanya dikerjakan dengan tangan.

Kendari Werk bermula dari kreasi seorang perajin perhiasan keturunan Tionghoa bernama Djie A Woi. Ia terinspirasi menciptakan model perhiasan dengan pola benang-benang rumit dan detail setelah melihat laba-laba membuat sarang. Bentuk sarang laba-laba itu lalu diterapkan jadi motif perhiasan perak buatannya.

Kini, berselang banyak dekade, Kendari Werk terus bertahan sebagai kerajinan bernilai tinggi. Meski demikian, seperti warisan turun-temurun lainnya, salah satu yang perlu terus dijaga adalah regenerasi perajin. Kini tinggal segelintir yang bertahan.

Kendari Werk telah teruji dan menampilkan kilaunya ke banyak tempat. Semoga pengalaman panjang, perhatian banyak pihak, dan kemauan tinggi para perajin membuatnya bertahan dan terus berkilau hingga bertahun-tahun ke depan.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *