KENDARINEWS.COM— Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN). Acara ini berlangsung pada Selasa (15/10) di Aula Bank Indonesia, Kendari, dan dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BMKG se-Sultra dan para nelayan dari seluruh penjuru provinsi.
Pj Gubernur Sultra menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap SLCN yang bertujuan meningkatkan pemahaman nelayan mengenai penggunaan informasi cuaca berbasis teknologi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada BMKG atas inisiatif ini. Kolaborasi berbagai pihak dari sektor kelautan, perikanan, pemerintah daerah, dan masyarakat, khususnya nelayan, menjadi kunci kesuksesan kegiatan ini,” kata Andap
Ia menyoroti pentingnya transformasi digital di tengah masyarakat yang semakin melek internet. Berdasarkan data, lebih dari 60 persen masyarakat Sultra sudah terhubung dengan internet. “Ini modal awal yang harus dimanfaatkan agar ternologi yang mereka pahami dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, terutama nelayan,” ujarnya.
Jenderal bintang tiga itu juga menegaskan penting bagi para nelayan memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan efektivitas aktivitas penangkapan ikan. “Selain menggunakan pengetahuan tradisional, nelayan kini harus menggunakan teknologi. Pengalaman yang dimiliki harus diimbangi dengan penggunaan informasi cuaca yang akurat,” tuturnya.
Katanya, perkembangan teknologi yang pesat harus dihadapi dengan tantangan perubahan musim yang tak menentu.
“Pemerintah, bekerja sama dengan BMKG, terus berupaya memberikan pelatihan dan akses teknologi kepada para nelayan untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat cuaca buruk,”tuturnya.
Pj Gubernur Andap Budhi Revianto berharap bahwa dengan adanya pelatihan ini, produksi ikan tangkap di Sultra, yang saat ini mencapai 270.151 ton pada tahun 2024, dapat meningkat secara signifikan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. “Kita harus terus meningkatkan kesejahteraan nelayan sebagai bagian dari upaya menjaga Sultra sebagai lumbung ikan nasional,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Sugeng Widako, menyampaikan bahwa SLCN tahun ini diikuti oleh 70 peserta, terdiri dari 58 nelayan dan 12 perwakilan pemerintah. “Tema yang diusung adalah “SLCN Hebat, Selamat, dan Sejahtera,” yang mencerminkan harapan agar nelayan bisa berlayar dengan aman serta meningkatkan hasil tangkapan mereka,”ungkapnya.
Deputi Meteorologi BMKG, yang diwakili oleh Direktur Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa nelayan saat ini perlu memperbarui pengetahuan mereka dengan teknologi modern. BMKG telah menghadirkan aplikasi INA-WIS (Weather Information for Shipping). Aplikasi yang dirancang untuk menyediakan informasi cuaca maritim yang akurat dan mudah diakses oleh para nelayan, guna meningkatkan keselamatan pelayaran.
Aplikasi tersebut ditujukan untuk para nelayan agar dapat lebih siap menghadapi kondisi cuaca yang dinamis, sehingga dapat meminimalkan risiko kecelakaan di laut dan memastikan aktivitas melaut berjalan dengan aman.
Turut hadir dalam acara Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Kepala Perwakilan BI Sultra, serta perwakilan stakeholder terkait dari Basarnas, Polairud, Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kendari, serta Balai Pengelola Transportasi Darat. (rah/kn)