Musim Penghujan, BPBD Sultra Imbau Warga Bersihkan Lingkungan Cegah Banjir

KENDARINEWS.COM –Untuk mencegah terjadinya banjir di wilayah Kota Kendari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan drainase di lingkungan masing-masing.

Sekretaris BPBD Sultra Andrian Nursalam mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Kota Kendari baru- baru ini karena saluran drainase tersumbat oleh tumpukan sampah dan sedimentasi. Akibatnya, air tidak dapat mengalir lancar hingga naik ke permukaan dan menggenangi sejumlah titik serta rumah warga.

“Salah satu faktor penyebab terjadinya banjir di wilayah Kota Kendari yaitu adanya sistem drainase yang kurang baik, kemudian serapan air kurang karena banyaknya pembangunan perumahan pemukiman warga dan perilaku masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya salah satu di saluran drainase,” katanya, kemarin (5/4).

Andrian Nursalam mengungkapkan, ada beberapa titik atau wilayah yang rawan terjadi banjir di Kota Kendari, yaitu Kampung Solo, sekitar Sungai Lasolo, Teplang, Wua-wua, Pasar Baru, dan Kambu. Untuk mengatasi masalah banjir itu, BPBD melakukan pembersihan sejumlah saluran drainase.

“Banjir baru- baru ini, dari BPBD turun langsung di lapangan yaitu di Kampung Salo dengan membawa perahu karet untuk mengevakuasi korban dan juga barang- barang. Termasuk membersihkan rumah warga dari lumpur,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat dapat menjaga kebersihan drainase dari tumpukan sampah dan sedimentasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Sementara itu kondisi cuaca di Kota Kendari sepekan terakhir ini kurang bersahabat. Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi mengguyur Kota Lulo. Merespon anomali cuaca, Pemerintah Provinsi Sultra melakukan upaya mitigasi guna mencegah potensi bencana banjir dan tanah longsor.

Langkah mitigasi melibatkan lintas sektor. Mulai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Dinas Perumahan hingga Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)

Kepala pelaksana BPBD Sultra Muhammad Yusup langsung menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bergerak cepat dalam menangani banjir dan meminimalisir dampaknya terhadap masyarakat.

“Kami telah melakukan kordinasi intensif dengan seluruh OPD terkait untuk memastikan langkah-langkah mitigasi bencana dapat berjalan dengan efektif,” kata Yusup

Dengan langkah-langkah cepat dan terkoordinasi ini, Pemprov Sultra berharap dapat mengurangi dampak banjir dan mencegah kerugian yang lebih besar. Kesigapan dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan banjir yang datang akibat cuaca ekstrem.

Apa yang kamu lakukan supaya lingkunganmu sehat dan terhindar dari bencana alam? Berikut adalah tips dan cara yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan:

Tidak membuang sampah sembarangan

Hal pertama yang bisa dilakukan agar lingkungan sehat dan terhidar dari bencan alam adalah tidak membuang sampah sembarangan. Penumpukan sampah akan membuat lingkungan kotor dan bau, menyebabkan berbagai penyakit yang menganggu kesahatan manusia.

Sampah yang dibuang sembarangan juga dapat masuk ke saluran air, menutup selokan dan gorong-gorong. Ketika hujan turu, air tidak bisa mengalir karena saluran air tersendat oleh sampah. Dampaknya lingkungan akan mengalami bencana banjir yang bisa menelan korban jiwa juga menyebabkan kerugian materi dalam jumlah besar.

Mengurangi penggunaan plastik

Dilansir dari UN Environment Programme, saat ini manusia menghasilkan sekitar 300 juta ton sampah plastik setiap tahunnya (berat yang hampir setara dengan berat seluruh populasi manusia). Plastik memerlukan waktu yang sangat lama untuk terurai yaitu antara 20 hingga 500 tahun.

Sebagian besar sampah plastik berakhir di lautan, menyebabkan berbagai kerusakan bagi makhluk hidup di dalamnya. Sehingga yang bisa kita lakukan adalah mengurangi penggunaan plastik dengan cara seperti menghindari penggunaan kantung plastik, selalu membawa tas belanja, menggunakan alat makan yang dapat digunakan ulang, dan mendaur ulang sampah plastik

Mengurangi sampah

Tahukah kamu berapa jumlah sampah yang dibuang umat manusia? Dikutip dari The World Counts, setiap tahun kita membuang 2,12 miliar ton sampah ke lingkungan. Sampah tersbeut menumpuk di lingkungan menyebabkan penyakit, kerusakan, dan bencana alam.

Untuk mengurangi sampah kita bisa melakukan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle). Kita juga bisa mengurangi membeli hal yang tidak perlu, karena penelitian menyebutkan bahwa 99 persen barang yang kita beli menjadi sampah hanya dalam kurun waktu enam bulan saja.

Melakukan reboisasi.

Disadur dari Food and Agriculture Organization of the United Nations, laju deforestasi (penebangan hutan) adalah 10 juta hektar per tahun.

Dan telah menghilangkan sepertiga luas hutan dunia sejak zaman es terakhir. Jika hal tersebut terus dibiarkan, jumlah hutan di dunia akan semakin berkurang. Akibatnya eksosistem menjadi tidak seimbang, siklus air terganggu, kepunahan hewan dan tumbuhan, tanah longsor, hingga pemanasan global yang menyebabkan lebih banyak lagi bencana alam.

Oleh karena itu kita harus melakukan reboisasi atau penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Reboisasi dapat didukung dengan melakukan sistem tebang pilih (hanya menebang pohon sesuai persyaratan), menghindari penebangan illegal, membangun terasering untuk mencegah longsor, dan menanam pohon serta tanaman di lingkungan rumah juga di pinggir jalan. (Adv/kn)

Tinggalkan Balasan