KENDARINEWS.COM– Seorang wanita paruh baya bernama Dominika L Liao Sioe Lin (69) warga Jalan A Yani Kelurahan Mataiwoi Kecamatan Wuawua Kota Kendari diduga bunuh diri lompat dari lantai 3 rumah toko (ruko) tempat tinggalnya, Minggu (6/11).
Korban pertama kali ditemukan oleh anak kandungnya bernama Maria Mami Suryam (51), sekitar pukul 05.00 Wita. Saat ditemukan, korban tergeletak bersimbah darah di jalan samping ruko tempat tinggalnya.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Kendari Komisaris Besar Polisi (Kombespol) M Eka Faturrahman mengurai awalnya anak korban keluar rumah hendak membeli sayur di penjual keliling langganannya. Kemudian selesai membeli sayur, saksi yang hendak pulang ke rumahnya melihat korban tergeletak di jalan.
“Setelah didekati, saksi mengetahui orang tersebut ibu kandungnya yang sudah berlumuran darah. Karena saksi tidak berani melihat darah sehingga kembali ke dalam rumahnya dan memberitahu kepada anaknya,” kata Muhammad Eka Faturrahman, Minggu (6/11).
Sebelum ditemukan tewas, Eka mengatakan suami korban sempat melihat istrinya itu berjalan keluar dari kamar sekitar pukul 04.45 Wita. Suami korban berupaya mengikuti namun saat di ruang tengah, saksi sudah tidak melihat korban. Sehingga, suami korban ini langsung turun ke lantai 1 namun tetap tidak menemukan korban.
“Diduga korban ini bunuh diri. Sekitar bulan Juli 2022, korban pernah melakukan upaya bunuh diri dengan cara meloncat dari lantai 2 tempat kejadian namun saat itu korban hanya mengalami patah kaki,” ungkap Eka.
“Korban juga pernah melakukan upaya bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai yang dicampur dengan 10 biji obat diabetes pada bulan Oktober 2022 lalu,” tambah Eka.
Menurut pengakuan salah satu anak korban, korban diduga mengalami depresi sejak mendengar salah satu anaknya di Marauke mengalami masalah keluarga. Anak korban yang mengalami masalah keluarga itu adalah anak korban laki-laki satu-satunya.
“Menurut anaknya, karena depresi korban sempat di rawat di Rumah Sakit (RS) Jiwa,” ungkap Eka.
Lebih lanjut Eka mengatakan, pihaknya yang mendapat informasi saat korban ditemukan langsung ke tempat kejadian. Sekitar pukul 07.00 Wita, pihak RS Bhayangkara datang ke tempat kejadian dan membawa korban untuk dilakukan visum.
“Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga, mereka tidak bersedia untuk dilakukan otopsi kepada korban,” pungkasnya. (kn).