Tekan Angka Stunting, Pemkab Konsel Gerakan Bapak Asuh

KENDARINEWS.COM — Upaya untuk menstimulasi pemenuhan kebutuhan masyarakat dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) semaksimal mungkin. Khususnya dalam pencegahan, penanganan dan penurunan angka stunting di daerah. Salah satu program yang tengah didorong adalah program bapak asuh. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Konsel, Rasyid. Ia berharap, program bapak asuh mendapat dukungan dan mendorong partisipasi masyarakat wiraswasta, pengusaha maupun stakeholder lainnya demi mencegah dan mengurangi permasalahan stunting.

Rasyid mengaku, bersama Bupati, H. Surunuddin Dangga, pihaknya tak lelah mengajak para orang tua terutama kaum ibu untuk memastikan nutrisi dan gizi putra-putrinya tercukupi. Sebab gangguan tumbuh kembang anak berawal dari hal tersebut. “Menjaga pola makan sehat dan bergizi serta rutin memeriksakan kesehatan pada proses kehamilan. Itu adalah hal yang utama. Pemberian bantuan dari pemerintah hanya bersifat stimulus,” kata Rasyid saat menyerahkan Sembako dan uang tunai kepada keluarga terdampak stunting, di Pendopo Rujab Camat Mowila, kemarin.

Diketahui bantuan yang diserahkan berupa beras, telur, ayam serta bibit sayuran dan jadi bagian dari program bapak asuh. Ada puluhan keluarga penerima manfaat berasal dari Desa Tolu Wonua, Mata Iwoi dan Desa Wonou Kongga, Kecamatan Mowila. “Semoga bantuan ini dapat dirasakan manfaatnya bagi keluarga terdampak. Selanjutnya kegiatan serupa akan kita laksanakan dibeberapa tempat setelah pihak Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana menentukan titik lokus stunting,” pungkas Konsel-2 tersebut.

Sebelumnya, Bupati, H. Surunuddin Dangga menegaskan, program itu sebagai aksi serius dan komitmen untuk percepatan penanganan masalah stunting. Selain melakukan intervensi, pemahaman akan stunting harus ditingkatkan. “Pasalnya masih ditemukan keluarga yang memiliki kemampuan ekonomi cukup, namun karena kurang pemahaman hingga mengakibatkan berpotensi terjadi bahkan sudah terdampak stunting,” ujarnya.

Konsel-1 itu menambahkan, pencegahan stunting harus dimulai dari lingkup keluarga. Baik dengan pendekatan ekonomi maupun sosial. “Serta kita dorong masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk kekuatan pangan keluarga di masing-masing desa,” tandasnya. (b/ndi)

Tinggalkan Balasan