KENDARINEWS.COM–Tahun 2022 ini, pemerintah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mengadakan 30 unit kapal penangkap ikan. Tidak hanya kapal, pemerintah turut menyalurkan bantuan mesin kapal dan peralatan tangkap.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kota Kendari Imran Ismail mengatakan sudah sekitar 60 persen bantuan telah disalurkan. Anggaran pengadaannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Program ini dimaksukan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan.
“Kami berharap bantuan ini dijaga. Pasalnya, karena pengadaan bantuan sebesar ini tidak mungkin tiap tahun ada. Sebagian besar telah tersalurkan. Sementara yang belum, karena ada item bantuan yang tendernya masih berproses,” jelasnya kemarin
Bantuan bagi kelompok nelayan kata dia, beragam. Rinciannya, 30 unit kapal penangkap ikan, 70 unit mesin kapal dan alat Tangkap ikan berupa jaring Gillnet dan bubu rajungan sebanyak 701 unit. Bantuan ini diperuntukan bagi kelompok nelayan di enam kecamatan yakni Abeli, Kendari, Kendari barat, Nambo, Mandonga dan Poasia.
Untuk program bantuan, DKP juga fokus pada pemberdayaan nelayan, perikanan budidaya dan pengelolaan hasil perikanan. Secara keseluruhan, bantuan ini menelan anggaran sebesar Rp 10 miliar. Selain itu, pemerintah juga mengusulkan Bantuan Tak Terduga (BTT) untuk para nelayan yang terdampak kenaikan BBM.
“Kami rencananya juga akan memberikan bantuan sosial kepada nelayan berupa dana yang di masukan di rekening masing-masing nelayan. Nominal BTT kisaran Rp 500 s.d Rp 600 ribu per Kepala Keluarga (KK),” katanya. (KN).