KENDARINEWS.COM — Kondisi cuaca di Kota Kendari beberapa hari terakhir ini kurang bersahabat. Tidak hanya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, anomali cuaca ini kerap disertai angin kencang. Berdasarkan pengamatan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), angin bertiup dengan kecepatan mencapai 25 knot atau 50 kilometer per jam.
Mengatasi terjadinya musibah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kendari langsung bergerak cepat. Sejak cuaca kurang kondusif, jumlah pohon yang rawan tumbang baik yang berlokasi di jalan protokol maupun kawasan pemukiman mulai dipangkas.
Sekretaris DLHK Kota Kendari Arifin mengatakan intens melakukan pemangkasan pohon besar yang dianggap rawan tumbang. Sebab hal ini bisa membahayakan warga yang melintas. Apalagi cuaca beberapa hari terakhir ini cenderung ekstrem.
“Tidak hanya Juli ini, tapi jauh-jauh hari sebelum terjadi anomali kami telah melakukan pemangkasan. Tidak hanya mendata pohon yang rawan tumbang, kami juga menerima laporan masyarakat,” ujar Arifin saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/7).
Setiap harinya sambungnya, ada dua sampai tiga surat yang masuk ke DLHK meminta tolong membantu memangkas pohon. Namun sebelum dieksekusi, pihaknya harus turun di lapangan melakukan pengecekan. “Kita ingin pastikan apakah pohon itu harus di tebang atau dipangkas saja,” ungkapnya.
Selama ini lanjutnya, pemangkasan pohon dilakukan menggunakan peralatan seadanya. Itu pun sangat tidak efektif dalam penebangan atau pemangkasan. Seperti yang diketahui kurang lebih ada delapan ribu pohon yang akan dipangkas dan dipotong.
“Kami mengandalkan peralatan seadanya. Sebab DLHK belum memiliki mobil skylift. Makanya, dalam melakukan pemangkasan petugas harus memanjat. Dengan membawa mesin potong, tangga, parang sangat beresiko jika memanjat diketinggian. Namun alhamdulillah, mobil skylift akan didatangkan bulan depan,” katanya. (kn)