Jaga Peserta Didik dari Ancaman Covid, Wali Kota Kendari Imbau Belajar Daring

KENDARINEWS.COM — Pemkot Kendari kembali memperpanjang masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dengan metode daring (online) bagi seluruh satuan tingkat pendidikan: PAUD, SD hingga SMP. Kebijakan tersebut dikeluarkan, untuk melindungi peserta didik dari penularan Covid-19 varian Omicron yang tengah mewabah.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengaku, telah menginstruksikan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikmudora) agar kembali memperpanjang masa PJJ hingga 7 Maret mendatang. Upaya itu penting dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid di satuan tingkat pendidikan Kota Kendari. “Kita perpanjang (masa PJJ) sampai 7 Maret,” ujarnya, kemarin.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir (depan) didampingi Kepala Dikmudora Kendari, Makmur memantau proses pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 9 Kendari belum lama ini. Sejak Omicron merebak, Pemkot membuat kebijakan, memberlakukan pembelajaran daring.

Politisi PKS ini berharap, di masa PJJ kali ini, guru tetap memberikan pembelajaran bagi siswa sehingga tidak tertinggal mata pelajaran yang sudah di programkan. Disisi lain, di masa PJJ kali ini, Sulkarnain berharap orang tua bisa mendukung anaknya, mendapatkan vaksin Covid-19 agar bisa terlindungi dari pandemi covid.

“Kami sarankan (anak-anak) untuk divaksin. Itu sangat penting agar mereka terlindungi dari penularan Covid-19. Tapi, ini bukan paksaan. Bagi orang tua yang masih ragu, tentu itu hak setiap warga. Akan tetapi pemerintah hanya menyarankan agar sebaiknya mendapatkan vaksin,” harapnya.

Senada, Kepala Dikmudora Kota Kendari, Makmur mengatakan, perpanjangan masa PJJ dalam rangka melindungi peserta didik dari penularan Covid-19. Kebijakan itu sudah diatur dalam Surat Edaran Dikmudora Kendari nomor 800/690/2022 tentang PJJ jenjang PAUD, SD dan SMP tahun ajaran 2022.

Mantan Asisten I Pemkot Kendari ini berharap, masa PJJ bisa dijadikan momentum bagi orang tua murid untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin pada layanan fasilitas kesehatan terdekat. Pasalnya, jika seluruh peserta didik sudah mendapatkan vaksin Covid-19, maka kemungkinan besar pembelajaran secara tatap muka (PTM) di sekolah akan kembali dilaksanakan.

“Kita masih lakukan evaluasi. Hari Senin (hari Ini, Red) kami akan rapat dengan kepala sekolah, terkait pengelompokanpeserta didik yang sudah vaksin dan belum. Ini sebagai persiapan pembelajaran tatap muka mendatang,” kata Makmur. Sekadar informasi, cakupan vaksinasi dosis pertama untuk peserta didik usia 6 – 11 tahun di Kota Kendari baru mencapai 23,22 persen atau sekira 8.675 dari sasaran 37.352 anak. Sementara untuk dosis kedua tercatat baru 1.970 anak atau sekira 5,27 persen. (b/ags)

Tinggalkan Balasan