KENDARINEWS.COM – Belum lama ini Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, meluncurkan ikon baru, Mini Bank Sampah (MBS). MBS FUAD bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, dibentuk sebagai rasa kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar kampus.
Komunitas ini, memiliki 12 relawan dari kalangan mahasiswa. MBS ini di peruntukkan bagi siapa saja yang mau menjual atau mensedekahkan sampahnya. Baik itu sampah berupa kertas, plastik, kaleng, besi maupun kardus. Dengan catatan, sampah yang diserahkan harus kering.
Antusias yang tinggi dari kalangan dosen dan mahasiswa, menjual dan mensedekahkan sampahnya, membuat relawan kewalahan. Sebab, di masa liburan semester, hanya beberapa relawan yang masih menetap di kota. Sehingga masih banyak sampah yang belum dijemput.
Namun, tidak berhenti sampai disitu. Untuk sampah yang jumlahnya berkarung-karung, relawan langsung berkoordinasi dengan Wawan, Koordinator Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, untuk dijemput menggunakan mobil dan langsung dibawa ke Puuwatu.
Yusrifah Halid, selaku penanggung jawab MBS mengintruksikan kepada seluruh volunteer (relawan), agar serius dalam menjalankan amanah. Sebab, meskipun kegiatan ini konteksnya ikhlas beramal, tetap harus sungguh-sungguh. “Itu yang kita harapkan,” ujar perempuan murah senyum itu.
Lanjut dia, ke depan, sesuai janji Rektor IAIN Kendari, Prof Faizah Binti Awad, akan dibuatkan ruangan khusus yang layak untuk pelayanan Mini Bank Sampah ini.
“Kita harus lebih serius lagi dalam menjalankan tanggung jawab ini. Apalagi sudah dilirik ibu rektor dan akan dibuatkan ruangan khusus. Designnya sudah ada,” jelas nya.
Kaprodi KPI ini menambahkan, untuk progres selanjutnya, setelah masuk semester baru, akan ada pembentukan struktur organisasi yang paten. Sehingga penataan administrasi Mini Bank Sampah FUAD lebih rapi dan tertib. “Harapan kita, semua bisa terlaksana sesuai motto MBS: reduce, reuse, recycle,” imbuhnya. (Homsatun)